Travellers Jangan Khawatir Soal Cacar Monyet

Virus monkeypox atau cacar monyet ditemukan pertama kalinya di Singapura melalui perantara seorang pria Nigeria seperti diungkapkan oleh pihak Kementerian Kesehatan Singapura seperti diberitakan Reuters, Kamis (9/5/2019). Foto:IG

Klik nusae –  Heboh penyakit cacar monyet di Singapura membuat para trevellers was-was. Padahal virus yang berasal dari Afrika ini tak begitu membahayakan sehingga para wisatawan yang ingin berkunjung ke negeri singa itu tak perlu khawatir.

Virus monkeypox atau cacar monyet ditemukan pertama kalinya di Singapura melalui perantara seorang pria Nigeria seperti diungkapkan oleh pihak Kementerian Kesehatan Singapura seperti diberitakan Reuters, Kamis (9/5/2019). Diketahui, virus ini memang bermula di Afrika.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi adalah seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tiba di negara tersebut pada akhir April.

Saat ini, penyelidikan sedang berlangsung. Sebanyak 23 orang telah diidentifikasi sempat melakukan kontak fisik dengan pria itu.

Cacar monyet adalah virus yang mirip dengan cacar yang biasa terjadi pada manusia. Virus ini sebenarnya sudah diberantas pada 1980.

Virus ini tidak menyebar dengan mudah dari orang ke orang tapi dalam kasus yang langka, virus ini dapat berakibat fatal.

Hingga  Senin (13/5/2019), situs resmi  pihak Kementerian Luar Negeri atau Kemlu baik di Indonesia atau Singapura pun belum memberikan warning atau peringatan terkait hal itu bagi wisatawan Indonesia yang ingin liburan ke sana.

Pihak Kementerian Kesehatan Singapura pun mengatakan, bahwa traveler tak perlu khawatir akan penyakit tersebut. Walau begitu, pihak Singapura telah bersiap menangani hal tersebut.

“Meskipun risiko penyebarannya rendah, Kementerian Kesehatan mengambil tindakan pencegahan,” kata kementerian.

Sejauh ini, orang Nigeria yang mengidap penyakit itu telah dikarantina bersama dengan 23 orang lain yang terindikasi melakukan kontak dengannya.

Layaknya penyakit cacar biasa, penyebaran virus ini pun tak jauh beda. Dikutip dari media Straits Times, infeksi hanya dapat terjadi apabila seseorang melakukan kontak fisik atau terkena cairan dari orang yang mengidap penyakit. Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-anak.

Seseorang yang terindikasi penyakit ini pun akan mengalami demam, pusing, nyeri sendi, berkeringat dan disertai dengan cacar di sekujur tubuh. Hanya apabila dirawat, bisa sembuh dalam dua hingga tiga minggu.

Namun, penyakit ini akan lebih sulit menyebar ke traveler yang sebelumnya telah menerima vaksin cacar. Yang utama, hindari kontak fisik dengan orang yang terindikasi mengidap penyakit tersebut.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya