Kemenpar Buka Peluang bagi Investor Garap Pariwisata Toba dan Samosir
Klik nusae – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membuka peluang sekaligus mengundang para investor pariwisata untuk menggarap potensi di Danau Toba dan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Bersumber dari siaran pers Kemenpar, Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kemenpar, Mugiyanto, saat melakukan site visit bersama calon investor di Danau Aek Natonang, Kabupaten Samosir, Senin (29/4/2019), memaparkan hal itu dilakukan sebagai komitmen untuk memajukan pariwisata Danau Toba dan sekitarnya yang merupakan salah satu destinasi prioritas dari 10 “Bali Baru” yang dicanangkan pemerintah.
“Upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi dan mempertemukan calon investor dengan pemerintah daerah Kabupaten Samosir, dalam Forum Investasi, pada 29-30 April 2019 di Pulau Samosir, Sumatera Utara,” jelas Mugiyanto.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata, perwakilan Asisten Deputi Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata, Wakil Bupati Kabupaten Samosir, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, dan para calon investor potensial.
Mugiyanto menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk Sinergi Promosi Investasi Pariwisata antara Asdep Investasi Pariwisata, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi magnet untuk menarik para investor berinvestasi di sektor pariwisata baik di bidang jasa akomodasi seperti perhotelan, resort, restoran maupun atraksi buatan lainnya, seperti jenis-jenis permainan air. Mengingat di lokasi ini terdapat sebuah danau yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu wahana permainan air,” ucapnya.
Pemkab Samosir pun menawarkan kepada investor untuk mengelola Danau Aek Natonang di Pulau Samosir yang ada di dalam Danau Toba sebagai salah satu destinasi berpotensi. Kawasan dengan luas 65 hektare ini rencananya akan dikembangkan sebagai lokasi kebun raya dengan berbagai macam atraksi serta akomodasi.
Hasilnya saat ini, ada dua calon investor yang menunjukkan ketertarikannya dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Samosir, yakni PT. Sekarmas Nusantara yang merupakan pemilik dan pengelola Merapi Park, Yogyakarta, serta PT. Artha Prakarana, Jakarta.
Menurut Direktur Utama PT. Artha Prakarana Leo Rustandi, kawasan Danau Aek Natonang memerlukan pengembangan atraksi untuk menarik minat wisatawan di Kabupaten Samosir. “Tempatnya bagus, tinggal dipikirkan atraksi apa yang cocok untuk mendatangkan orang lebih banyak, sambil mengembangkan PAD-nya,” tuturnya.
“Kami memiliki latar belakang pengetahuan soal hotel dan promotor kesenian. Ini akan dikombinasikan sebagai instrumen untuk bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan, tapi analisis SWOT-nya harus dibuat sangat terencana,” sambung Leo.
Kemudian tanggapan positif juga diutarakan pemilik sekaligus pengelola Merapi Park Yogyakarta, Bambang Utomo, yang menilai sektor pariwisata Pulau Samosir masih berpotensi besar untuk dikembangkan.
“Saya kira peluangnya besar karena Pulau Samosir dan sekitarnya yang dikelilingi oleh Danau Toba itu sangat indah sangat eksotik, dan kesempatan untuk mengembangkannya masih luas, karena banyak hamparan lanskap yang indah tapi belum dikerjakan oleh investor dan belum ada pemukiman,” kata Bambang.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Samosir, Juang Sinaga mengungkapkan, pihak Pemkab menyambut baik kehadiran investor yang ingin berinvestasi di Pulau Samosir, sebagai upaya memajukan pariwisata Danau Toba. Ia pun berharap seluruh investor yang akan berinvestasi di Pulau Samosir bisa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan menjaga muatan lokal di kawasan ini.
Sinergi investasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata ini diharapkan bisa mempercepat realisasi target 20 juta wisman pada 2019, khususnya target 1 juta wisman di kawasan Danau Toba.*** (IG)