Jadilah Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Pariwisata Jabar

Klik nusae – Seru. Inilah yang terlihat dalam acara Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Goes To Campus yang berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Senin (20/5/2019) lalu.

Kehebohan terjadi saat para peserta diajak bermain games dengan meneriakkan yel Salam Pesona Indonesia.

Inisiatif games dadakan ini adalah Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Dedy Taufik. Usai membuka acara, Desy yang diplot sebagai pembicara menyapa para mahasiswa.

Sebagai lulusan Unpad, Dedy mengaku senang dilibatkan dalam kegiatan ini. Ia pun mengajak seluruh peserta bermain games.

“Kita lakukan Salam Pesona Indonesia ya. Jawabannnya Wonderful Indonesia. 7 peserta yang paling lantang silahkan maju. Kita punya hadiah buat 7 pemenang,” katanya.

Menurut Dedy, banyak momentum yang berawal dari kampus. Baik perubahan, kekinian, hingga banyak lagi.

Oleh karena itu, Dispar Jawa Barat tidak ragu untuk menjalin kerjasama dengan pihak kampus. Terutama untuk pengembangan sustainable tourism.

“Banyak momentum yang awalnya dari kampus. Kekinian itu berasal dari kampus. Perubahan juga berawal dari kampus. Kekinian itu penting. Karena kita memang perlu perubahan,” terang Dedy.

Menurutnya, perlu terobosan baru. Untuk itu, ia berharap dan dukungan dari mahasiswa untuk memikirkan konsep masa depan Jabar.

“Khususnya untuk sektor pariwisata. Karena, jabar sudah memposisikan sebagai provinsi pariwisata,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Dedy Taufik juga tampil sebagai pembicara. Ia membawakan materi mengenai Arah Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Jaw Barat.

Pembicara lainnya adalah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran dengan materi Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pengembangan SDM Kepariwisataan.

Narasumber lainnya adalah Mohammad Liga Suryadana dari STP Bandug yang memberikan materi mengenai Isu Strategis Pengembangan Industri Pariwisata, dan Kabid Ekowisata Kemenpar Gunawan Wimbawa yang membawa materi Presentasi Produk Pariwisata dan Sikap Melayani.

Kabid Pengembangan Ekowisata Kemenpar Gunawan Wimbawa menilai kegiatan ini sangat penting. Apalagi, posisi mahasiswa juga sangat strategis.

“Kalian sebagai mahasiswa kepo nggak sih dengan acara ini? Kepo mengapa Kementerian Pariwisata menggelar kegiatan ini di kampus? Ada beberapa pertimbangan sebenarnya. Pertama mahasiswa itu adalah generasi milenial. Masa depan bangsa ada ditangan kalian. Itu pertimbangan pertama,” papar Gunawan.

Alasan kedua, sejak tahun 2015 sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini menjadi tantangan.

Yang artinya, dibutuhkan SDM-SDM berkualitas untuk berkompetisi secara regional. Dan pertimbangan terakhir adalah revolusi industri 4.0. dunia pariwisata sudah mengikuti revolusi industri 4.0.

“Pariwisata sudah menerapkan revolusi industri 4.0. Misalnya kalian butuh tiket, tinggal cari Traveloka, atau tiket.com. Kalau biro perjalanan wisata tidak mengikutinya akan tertinggal. Karena akan semakin sulit bersaing,” paparnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Akademik Unpad Arry Bainus mengatakan kampusnya sangat mendukung pengembangan pariwisata. Berikut juga menghadirkan SDM berkualitas.

“Unpad memiliki program S2 Sustainable Tourism. Ada juga program studi D4 Bisnis Perjalanan Wisata. Dan kita akan menggulirkan prodi Pariwisata Bahari,” katanya.

Ini bukti keseriusan Unpad untuk mendukung pengembangan SDM pariwisata  secara lebih serius.Dan pariwisata bisa menjadi tulang punggung perekonomian kita,” katanya.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani juga mengutarakan hal yang sama.

Menurutnya mahasiswa mempunyai posisi yang tidak mungkin dilepas.

“Masa depan pariwisata sangat erat dengan milenial. Dan mahasiswa adalah generasi milenial. Lebih dari itu, mahasiswa termasuk dalam unsur akademisi dalam Pemtahelix. Ini unsur penting dalam kemajuan pariwisata,” paparnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan membentuk SDM-SDM berkualitas harus dilakukan Kementerian Pariwisata.

“Karena sehebat apapun destinasi ataupun alam, jika tidak ada SDM berkualitas akan sia-sia juga. Karena ini menyangkut pengelolaan, promosi, juga kebijakan. Dan semua itu hanya bisa dilakukan oleh SDM berkualitas,” pungkasnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya