Inti Ramadhan Adalah Puasa dan Tarawih

Ustadz Sunardi Badruzaman, Pimpinan pondok pesantren Daarul Huffadz Cisaranten Endah,Arcamanik Bandung ketika memberikan tausyiah di Head Office PT Sari Ater di Jalan Tamansari no 72,Kota Bandung,Jumat (3/5/2019). Foto:Klik nusae/adhi

Klik nusae – Pimpinan pondok pesantren Daarul Huffadz Cisaranten Endah,Arcamanik Bandung Ustadz Sunardi Badruzaman mengingatkan kepada umat muslim untuk kembali kepada hakekat ramadahan sesungguhnya. Selama ini telah terjadi pergeseran,dimana beberapa masjid lebih banyak mengisi ramadhan dengan ceramah-cermah.

“Padahal sesungguhnya inti dari ramadhan itu adalah puasa (syaum) dan shalat tarawih. Oleh sebab itu kepada para pengurus dewan masjid, datangkanlah imam-imam yang fasih melafalkan ayat-ayat suci Al Quran,” demikian disampaikan Ustadz Sunardi ketika memberikan tausyiah di Head Office dan operasional PT Sari Ater di Jalan Tamansari no 72,Kota Bandung,Jumat petang (03/05/2019).

Acara pengajian ini dihadiri oleh karyawan dan karyawati holding anak perusahaan yang tergabung dalam Sari Ater Group yakni PT Sari Ater,PT.Sari Mitra Sarana,PT.Sari Bumi Mas,PT. Sari Mandiri Tri Tama dan PT.Sari Wisata Utama ( penerbit Majalah Klik nusae).

Direktur Operasional PT Sari Ater H.Herie Hermanie Soewarma (kanan) saat memberikan sambutan dalam pembukaan tausyiah karyawan dan karyawati Sari Ater Group. Foto:adhi

Acara ini dibuka oleh Direktur Operasional PT Sari Ater H.Herie Hermanie Soewarma dengan memberikan sambutan dalam rangka memasuki bulan suci Ramadhan. Kegiatan kajian keagamaan ini sendiri rutin dilaksanakan,tidak saja menjelang Ramadhan.

“Mari kita manfaatkan momentum bulan suci ramadhan ini dengan sebaik mungkin. Memang waktu terasa begitu cepat sehingga kita kembali memasuki puasa. Kadang kita malam hari selalu melaksanakan sholat tahajud,namun pagi harinya sudah dihadapkan kembali dengan berbagai persoalan. Dan keliatannya maksiat kecil itu,sangat tipis sekali,sampai tidak sadar bahwa yang telah kita lakukan itu,salah,” ujar Herie.

Oleh karena itu, pada bulan puasa ini hendaknya semua bisa kembali memaknai apa saja yang telah kita lakukan selama ini dan berdoa kepada Allah SWT supaya dosa-dosa kita diampuni.

Sementara itu berbagai hal terkait puasa dikupas tuntas oleh Ustadz Sunardi. Bagaimana seluruh dunia umat muslim menanti datangnya bulan penuh barokah tersebut. Ia menceritakan perjalanan relegi-nya di tanah suci Mekkah.

“Pada saat memasuki bulan puasa, masjid-masjid di seluruh tanah suci Mekkah dan Madinah penuh oleh jamaah. Bahkan untuk bisa mendapatkan tempat duduk di dalam masjid Jamaah harus datang satu jam lebih awal,” katanya.

Pemandangan ini tentu sangat kontrakdiktif dengan sebagian besar di tanah air. Pada awal puasa masjid memang penuh, namun secara perlahan berkurang hingga akhir puasa. Bahkan tanpa disadari, umat disibukan oleh hal-hal duniawi, seperti belanja di mall.

“Mari pada Ramadhan tahun ini kita lebih dalam meminta ampunan kepada Allah SWT. Sepanjang kita memiliki kesungguhan, Insya Allah doa siang malam kita akan dijabah. Begitu pun,jika kita ingin dimuliakan oleh Allah SWT maka jangan jauh-jauh dari Al Quran,” pesan Ustadz Sunardi.

Sunardi pun berbagi pengalaman bagaimana dalam keluarga sejak anak-anak usia dini harus mulai dilatih untuk menjalankan puasa.

“Saya pribadi, sejak lama sudah mencoba mendidik anak-anak untuk terbiasa puasa Senin-Kamis. Saya memulai dengan tidak menyediakan makanan pada hari Senin-Kamis. Tentu, kita juga harus memberikan contoh. Alhamdullilah mereka pun akhirnya terbiasa puasa Senin-Kamis,” katanya.

(adh)

 

 

 

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya