Merasakan Nuansa Afrika di Savana Doro Ncanga NTB
Klik nusae – Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki seribu keunikan alam yang menawan. Banyak yang mengakui pesona keindahan Gunung Tambora. Salah satu destinasi yang unik dan menarik yaitu Padang Savana Doro Ncanga di Dompu, NTB. Nuansanya serasa di Afrika, hamparan savana membentang indah. Saking indahnya Doro Ncanga pun menjadi tempat dilaksanakannya puncak acara Festival Pesona Tambora 2019.
“Soal pesona NTB memang jagonya. Daerah ini memiliki destinasi petualangan yang menakjubkan. Seperti halnya Doro Ncanga yang suasananya mirip dengan suasana padang savana di benua Afrika,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (10/4/2019) dikutip dari media sosial Kementerian Pariwisata.
Savana Doro Ncanga terletak sebelah selatan kaki Gunung Tambora. Keunikannya, jika di Afrika wisatawan disuguhkan hewan liar, di Doro Ncanga wisatawan disuguhkan pemandangan hewan ternak yang dilepas liar oleh pemiliknya. Sapi, kerbau, hingga kuda dapat ditemukan berkeliaran bebas mencari makan.
Para pemiliknya pun tidak takut hewan peliharaannya ini tertukar atau pun hilang. Karena ditandai dengan diberi simbol, dicetak di badannya sesuai dengan ketentuan pemiliknya. Hal ini tentu berbeda dengan daerah di Pulau Jawa, di mana hewan ternak dikandangi dan diikat.
“Doro Ncanga menjadi destinasi yang pas bagi wisatawan pencinta fotografi. Jutaan hewan berkeliaran di padang savana setiap harinya menjadi objek foto yang eksotis. Apalagi dengan background Gunung Tambora yang indah,” tambah Arief Yahya.
Selain itu, wisatawan juga mendapat keindahan lainnya berupa bebatuan hasil letusan gunung Tambora pada tahun 1815. Hamparan bebatuan ini membuat suasana semakin indah. Panas terik pun tak menyurutkan hewan-hewan ternak ini mencari makan. Kala siang mereka mendinginkan diri di beberapa mata air yang ada di Doro Ncanga.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, NTB, Lalu Mohammad Faozal, pelepasan hewan ternak di padang savana sudah dilakukan turun-temurun dan sudah puluhan tahun lamanya. Ini sudah menjadi sebuah budaya bagi warga Dompu.
“Hewan-hewan ternak di sini sangat mahir dalam menjelajahi savana. Bahkan mereka pandai mengatur waktu hidupnya sesuai dengan kebutuhan tanpa diatur oleh pemiliknya, mulai dari tidur, istirahat, makan, dan minum,” ujar Faozal.
Di mulai sejak pukul 04.00 WITA, hewan ternak yang makan di kaki Gunung Tambora akan berjalan ribuan meter menuju pusat air minum di sekitar pinggir pantai. Pukul 12.00 WITA, hewan ternak akan mengatur jadwal istirahat hingga sore hari. Selanjutnya, pukul 16.00 WITA, hewan-hewan tersebut akan kembali berjalan mencari makanan di sekitar kaki gunung.
Atraksi alam tersebut akan lebih indah lagi dibadikan saat sore hari, karena akan terlihat ratusan ternak yang melintasi area padang savana. Bahkan pengguna jalan raya yang melintasi savana ini banyak yang turun dari kendaraannya untuk memotret momen ini. Kadang hewan-hewan ini melintasi jalan raya dan cukup berbahaya bagi pengendara yang tidak hati-hati.*** (IG)