Lewat Sederet Event Sulsel Ingin Tumbuhkan Kunjungan Wisman

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizky Handayani saat memberikan sambitan dalam Launching Event Sulawesi Selatan 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (26/4/2019). Foto:DokPar

Klik nusae – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berupaya memperbanyak penyelenggaraan event sebagai atraksi wisata untuk mempromosikan pariwisata daerah.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizky Handayani dalam Launching Event Sulawesi Selatan 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (26/4/2019), mengatakan event menjadi daya tarik tersendiri untuk mempromosikan pariwisata suatu daerah.

Rizky didampingi Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Muhammad Firda mengatakan, promosi menjadi komitmen untuk mendukung perkembangan pariwisata daerah Sulawesi Selatan.

Kementerian Pariwisata berkomitmen mendukung 4 event (Eight Festival (F8) Makassar, Toraja International Festival, Festival Pinisi, dan Festival Takabonerate) di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam 100 Calendar of Event 2019.

Sesuai arahan Menteri Pariwisata, dukungan Kementerian Pariwisata yang paling penting untuk promosi.

“Maka dari itu, 60% budget dari Kemenpar dialokasikan untuk promosi mendatangkan wisatawan pada event-event tersebut,” ujar Rizky Handayani.

Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Muhammad Firda yang mengatakan selain promosi, saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga memperbanyak penyelenggaraan event di berbagai kabupaten/kota didukung dengan pembangunan infrastruktur.

“Kami mendorong supaya penyelenggaraan event di kabupaten/kota semakin banyak apalagi didukung dengan pembangunan infrastruktur,” ujar Muhammad Firda.

Terkait pembangunan infrastruktur, sejumlah dukungan telah diberikan terutama untuk pembangunan di daerah-daerah yang menjadi destinasi tujuan wisatawan seperti Makassar, Toraja Utara, Selayar, Maros, dan Bulukumba.

Toraja sebagai contoh mendapatkan dukungan berupa proyek infrastruktur pedestarian dalam kota. Selain itu, pada 2020, ditargetkan pembangunan Bandara Tana Toraja dapat selesai sehingga tersedia banyak penerbangan langsung dari Bali dan Makassar.

Selain Toraja, pengembangan KEK Kabupten Selayar juga mendapatkan perhatian. Kabupaten Selayar sedang berproses dalam pengembangan KEK.

 

Saat ini sudah 900 hektar lahan yang dibebaskan dari target 1000 hektar. Investor di Kabupaten Selayar pun luar biasa.

“Dengan target pasarnya yaitu kapal pesiar, kami berharap Selayar dapat menjadi seperti Labuan Bajo ke depannya,” jelas Muhammad Firda.

Muhammad Firda menjelaskan tingkat kunjungan wisatawan di Sulawesi Selatan pada 2018 mencapai 14.115 wisatawan mancanegara, dengan kunjungan terbanyak wisatawan asal Malaysia.

Pada 2019, Sulawesi Selatan ditargetkan bisa dikunjungi 300.000 wisatawan mancanegara. Untuk itu, sejumlah rute penerbangan internasional baru akan dibuka.

“Sekarang wisatawan Malaysia merupakan wisatawan mancanegara terbanyak yang mengunjungi Sulawesi Selatan. Setiap hari penerbangan Kuala Lumpur – Makassar juga tersedia. Maka dari itu dalam waktu dekat akan dibuka lagi rute langsung ke Johor Baru. Lalu pada Juni 2019, direct flight Jepang-Makassar juga akan dibuka,” ujarnya.

Untuk menyambut wisatawan Jepang ini, sejumlah hal telah disiapkan. Destinasi wisata Ramang-ramang, Maros, dan Pantai Losari dipersiapkan sebagai tujuan wisata baru para turis Jepang sembari menunggu waktu transit 3-5 jam.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya