Disbudpar Kota Bandung Gelar Vactahon 2019 ‘Creative Tourism Trough Digital’
Klik nusae – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung melalui Bidang Ekonomi Kreatif menggelar acara Vacathon 2019 dengan tema “Stunning Bandung 4.0 Creative Tourism Trough Digital Tourism”. Acara berlangsung selama dua hari pada tanggal 28-29 April 2019 di Hotel Bidakara Savoy Homann, Jalan Asia Afrika No.112 Bandung.
Acara Vacathon yang telah digelar untuk kedua kalinya ini, terdiri dari tiga kegiatan yaitu Hackathon, workshop, dan expo. Diikuti peserta sebanyak 120 dari kalangan generasi muda.
“Selain dari Kota Bandung, peserta datang dari berbagai daerah. Mereka nantinya bisa membantu mempromosikan kawasan wisata ke wisatawan dalam negeri maupun manca negara,” ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari didampingi Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Sanny Megawati.
Kenny juga menambahkan, melalui vacathon pada tahun ini, Disbudpar Kota Bandung mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan pengembang permainan di era industry 4.0 yang berasal dari unsur manapun seperti asosiasi, pebisnis, komunitas, dan media.
“Marilah kita bersama-sama menggairahkan dunia kepariwisataan di kota Bandung. Tentu saja, efeknya optimis akan naik sedikitnya 10% dalam banyak bidang (ekonomi, dll). Para wisatawan akan dimudahkan melalui adanya aplikasi kepariwisataan. Mereka tak perlu susah-susah mengatur how to do, dan how to see, malahan sebelum mereka hadir di DTW (daerah tujuan wisata) pun sudah bisa mengaturnya,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan ini pun menarik antusiasme masyarakat. Terlihat dari gelaran Hackathon yang diminati pelajar Sekolah Menengah Kejuruan dan mahasiswa Perguruan Tinggi yang memiliki kompetensi terkait pengembangan dunia digital.
Hackathon sendiri merupakan ajang kompetisi untuk menciptakan aplikasi di bidang kreatif turisme yang dibuat selama 24 jam non stop. Diikuti 32 tim dengan kurang lebih 250 peserta baik dari Kota Bandung maupun luar Kota Bandung.
Di akhir acara para peserta akan mempresentasikan hasil aplikasi yang telah dibuatnya di hadapan para juri yang terdiri dari perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Jack Febrian seorang parktisi pariwisata, Kennya Rizki Rinonce seorang creative producer, dan Nova Agustina seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.
Dua kegiatan lainnya, yaitu workshop atau pelatihan yang dibagi ke dalam lima sesi. Masing-masing menghadirkan narasumber dengan bahasan tema yang menarik diantaranya yaitu Muhammad Dimas Gilang Alfarizi seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) yang mengangkat tema “Bandung Traveller 4.0″, lalu Kenya Rizki Rinonce seorang creative producer yang membahas “Industri Budaya atawa Industri Kreatif dan Kegelisahan untuk Bertahan”, Rohman Agus Jatnika seorang akademisi dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) yang mengangkat tema “Era G-A (Generas Alpha)”, Muhammad Neil El Himam, Direktur Fasilitasi Infrastruktur TIK dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia yang membahas “Stunning Bandung 4.0 Creative Tourism Trough Digital Tourism” , dan terakhir perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu Hadi Widianto yang membahas “HKI (Hak Kekayaan Intelektual)”.
Kegiatan ketiga yaitu expo/eksibisi yang diikuti ekosistem kecil ekonomi kreatif subsektor aplikasi dan pengembangan permainan Kota Bandung yang menarik bagi pelajar, mahasiswa, UMKM, perusahaan di bidang pariwisata bahkan investor. Expo ini diisi oleh 6 booth diantaranya dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung, PT. Bitransel, Fesmus, Mobster, dan Infiltrator.
Melalui kegiatan Vacathon ini, Disbudpar Kota Bandung ingin mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan pengembang permainan yang berasal dari unsur asosiasi, pebisnis, komunitas, media dan pemerintah terkait. Selain itu, kegiatan ini melalui Hackathon juga diharapkan dapat menghasilkan showcase dari ekosistem aplikasi dan pengembang permainan yang ada pada saat ini.*** (IG)