Kalimantan Bidik Crossborder Tourism Untuk Menarik Wisman

Danau Laet di Kalimantan ini merupakan salah satu destinasi yang memiliki pemdanangan cukup indah. Foto:IG

Klik nusae – Festival crossborder (destinasi perbatasan) di Kalimantan menjadi perhatian serius Kementerian Pariwisata. Kementerian mendukung penuh  sejumlah event yang berasal dari daerah.

Khususnya, event yang berkenaan langsung dengan border area. Setidaknya ada 6 event daerah yang mendapat support Kemenpar.

Keenam evant tersebut adalah Parade Seni dan Tradisi Kota Sanggau, Pontianak International Bike Week, Gelar Budaya Robo-Robo/Int Dayak Bidayuh, Festival Bahari Nunukan, Hudoq Festival, dan Gawai Tiang Sandong/Sosek Malindo.

Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, dukungan penuh diberikan karena event-event itu bisa memperkuat border tourism.

“Tahun ini, Kementerian Pariwisata memang gencar menggali potensi di border tourism. Hal ini kita lakukan diseluruh border area yang kita miliki. Di Kepulauan Riau, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, sampai Papua. Oleh karena itu, kita membuat event di setiap border area. Dan untuk membuatnya semakin semarak, kita mendukung event-event daerah yang bersentuhan dengan border area,” papar Adella, Kamis (21/3/2019).

Ditegaskan Adella dukungan yang diberikan juga untuk memaksimalkan target yang diberikan kepada border area. Tahun ini, border area ditargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara.

“Seperti yang sama-sama kita ketahui, tahun ini target kunjungan wisatawan mancanegara adalah 20 juta orang. Dari jumlah itu, 4 juta diantaranya ditargetkan berasal dari border area. Atau, border tourism. Bukan target yang sedikit, tapi kita optimis bisa merealisasikan target itu. Makanya kita juga harus aktif,” tambah Adella, didampingi Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.

Adella menambahkan, di Kalimantan dukungan untuk event daerah tersebar merata di sejumlah daerah. Seperti Parade Seni dan Tradisi yang ada di Sanggau, kemudian Pontianak dengan International Bike Week, Gelar Budaya Robo Robo di Mempawah, Festival Bahari di Nunukan, Hudoq Festival du Mahakam Ulu, hingga Gawai Tiang Sandong di Sekayam.

“Intinya, kita tentu berharap event yang kita dukung berimbas positif buat masyarakat dan mampu mendatangkan wisatawan perbatasan,” tegas Adella.

Oleh karena itu, kita tidak mau setengah-setengah. Kementerian Pariwisata siap memberikan yang terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan jika sebagian besar event yang didukung Kementerian Pariwisata di daerah adalah event budaya.

“Event budaya sealu memiliki nilai jual. Karena, memang kegiatan budaya memiliki nilai tinggi di mata wisatawan mancanegara. Selain itu, ada unsur kedekatan yang harus dimainkan. Kenapa? Karena target yang mau kita kejar adalah border tourism, wisatawan perbatasan,”katanya.

Menurut Arief, wisatawan yang memiliki kedekatan secara jarak maupun kebiasaan. Dan pihaknya akan terus mencoba agar mereka mau datang kembali dengan event-event yang kita gelar.

Menpar menambahkan, budaya semakin dilestarikan akan semakin menghasilkan.

“Dan salah satu alasan wisatawan mancanegara datang ke Indonesia adalah budaya. Selain tentunya alam yang indah. Dan Kalimantan memiliki semua itu,” katanya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya