Wisatawan Muslim Habiskan Rp 3,2 Triliun Untuk Liburan 2020

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto:IG

Klik nusae – Pada tahun-tahun kedepan tren wisata halal akan mengalami peningkatan. Bahkan mereka akan banyak mengabiskan uang untuk menikmati berbagai destinasi dibelahan dunia. Tentu saja juga Indonesia yang memang dikenal sebagai surga para wisatawan.

Perusahaan teknologi keuangan Mastercard dan otrotitas di industri wisata halal CresentRating menerbitkan laporan mengenai tren wisata halal di utama.

Laporan dengan nama Mastercard-CrescentRating Halal Travel Frontier 2019 (HTF2019) Report mengindentifikasi 17 tren wisata halal di dunia.

Laporan ini juga memprediksi bagaimana teknologi, lingkungan, dan aktivisme sosial dapat membawa perubahan yang lebih besar pada setiap aspek industri wisata Halal serta memudahkan para wisatawan muslim untuk menjelajahi dunia.

Berikut 17 tren wisata halal yang diprediksi marak terjadi pada 2019:

  1. Peningkatan kesadaran akan isu-isu sosial selagi menjelajahi destinasi-destinasi tujuan.
  2. Kecerdasan buatan akan semakin memberdayakan para wisatawan muslim
  3. Sertifikasi halal akan semakin canggih didukung dengan teknologi Augmented Reality (AR)
  1. Teknologi Augmented Reality (AR) akan menghubungkan para wisatawan dengan warisan budaya Islam yang hilang
  2. Konsolidasi industri wisata Muslim akan melahirkan brand-brand gaya hidup / pariwisata Muslim yang lebih kuat
  3. Disrupsi pada pasar perjalanan umroh tradisional dengan paket perjalanan umroh yang dilakukan secara mandiri (Do It Yourself – DIY)
  4. Pelatihan umroh yang lebih mendalam dengan teknologi Virtual Reality (VR) 8. Konvergensi perilaku bepergian berbasis mobile.
  5. Pertumbuhan negara-negara non Organisasi Kerja Sama Islam di pasar perjalanan Muslim
  6. Bertumbuhnya konsep “Perjalanan Mie Instan” yaitu perjalanan singkat yang tidak terencana dengan harga yang terjangkau
  7. Industri hotel dan penginapan akan semakin ramah bagi wisatawan muslim
  8. Meningkatnya suara perempuan dalam perencanaan perjalanan
  9. Destinasi-destinasi tujuan akan menemukan berbagai identitas wisatawan muslim dengan nilainilai umum yang sama
  10. Menurunnya wisatawan muslim yang berkunjung ke destinasi-destinasi yang dipersepsikan kurang ramah wisatawan muslim.
  11. Meningkatnya upaya pengembangan sumber daya manusia
  12. Meningkatnya permintaan akan jasa penasihat perjalanan Halal
  13. Mencegah terjadinya kekacauan pada big data pariwisata Halal Pertumbuhan wisata halal diprediksi akan semakin pesat.

Menurut Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018, total pengeluaran para wisatawan muslim secara global diperkirakan akan mencapai 220 miliar dollar AS atau Rp 3,2 Triliun pada tahun 2020.

Bahkan pertumbuhan pasar ini juga diproyeksikan akan terus berkembang sebanyak 80 miliar dollar AS dan mencapai 300 miliar dollar AS pada tahun 2026.

Pada tahun 2017, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 131 juta, naik dari 121 juta pada tahun 2016 dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10 persen dari segmen wisata global.

(adh/kom)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya