Wisata Kuda Kota Batu Malang Yang Kian Digemari
Klik nusae – Sejak awal Kota Batu,Malang,Jawa Timur memiliki udara yang sangat sejuk. Khas pegunungan dengan keramah-tamahan penduduknya. Seiring dengan perjalanan waktu, kawasan ini pun terus berinovasi dengan menghadirkan beberapa destinasi baru.
Seperti Megastar, yang semula hanya sebuah peternakan kuda, kini menjadi salah satu jujukan wisata ketika berada Kota Batu, Jawa Timur.
Wisatawan bisa menyaksikan langsung proses pemeliharaan kuda di lokasi tersebut. Wisatawan juga bisa menunggangi kuda sembari melihat kebun bunga matahari yang bermekaran.
Berada di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut dengan suhu rata – rata 23 derajat selsius, peternakan itu memiliki kuda impor dari berbagai negara.
Seperti kuda friesian dari Perancis, kuda womblat dari German dan Denmark serta kuda thoroughbred dari Amerika dan Australia.
Total, terdapat 51 ekor kuda di peternakan termasuk anak hasil peternakan kuda – kuda tersebut. Pemilik Megastar, Boedianto Pangestu mengatakan, peternakan itu dibangun pada tahun 2013 dengan luas lahan mencapai 5,5 hektar.
Setelah setahun berselang, peternakan itu banyak dikunjungi wisatawan hingga akhirnya dijadikan sebagai salah satu objek wisata.
“Ini peternakan kuda. Tapi karena orang senang kesini langsung jadi wisata,” katanya saat ditemui pada Minggu (3/2/2019).
Dikatakan Boedianto, kuda yang ada di lokasi peternakan tersebut diajari berinteraksi dengan manusia sejak kecil.
Dengan demikian, wisatawan yang datang ke lokasi tersebut bisa menungganginya atau sekedar bermain bersama kuda itu.
“Kuda di sini diajari interaksi dengan manusia sejak kecil. Kecuali pejantan karena pejantan agak keras. Kalau betina bisa,” katanya.
Terdapat dua lapangan pacu di lokasi tersebut. Lapangan yang kecil berukuran 60 x 50 meter. Lapangan yang besar berukuran 100 x 100 meter.
Wisatawan biasanya menunggangi kuda di lapangan tersebut. Pengunjung bisa menaiki kuda sebanyak empat kali putaran dengan biaya tambahan sebesar Rp 50.000.
Pengunjung bisa menyewa kuda selama 30 menit dengan biaya tambahan Rp 150.000. “Di sini ada 15 ekor kuda yang bisa ditunggangi oleh pengunjung,” katanya.
Wisatawan akan lebih berkesan menunggangi kuda itu karena di sekelilingnya terdapat kebun bunga matahari yang mekar setiap saat. “Satu hektar yang ditanami bunga matahari,” katanya.
Tidak hanya untuk hiasan, bunga matahari itu ditanam untuk pakan kuda. Sebab, bunga matahari yang bibitnya diimpor dari Italia itu mengandung vitamin E yang bagus untuk perkembangan kuda.
“Bunga matahari ada terus. Karena selalu tanam. Kalau sudah mati, ditanami lagi,” katanya. Selain untuk wisatawan, pengelola juga membuka kesempatan prewedding dengan harga Rp 700.000. Pengelola juga membuka kesempatan bagi yang ingin belajar menunggangi kuda dengan program riding school seharga Rp 1,2 juta untuk empat kali pertemuan.
(adh/kom)