Syeikh Jam’an Apresiasi Kang Emil Belajar Bahasa Arab

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil foto bersama usai menerima kunjungan Syeikh Jam’an Bin Abdullah Al Asiri,penjaga Makam Nabi Muhammad SAW, di Rumah Dinas, Gedung Pakuan Bandung, Senin (4/2/19). Foto:Yuki

Klik nusae – Inilah penghormatan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menerima tamu agung Syeikh Jam’an Bin Andullah Al Asiri, Penjaga Makam Nabi Muhammad SAW, di Rumah Dinas, Gedung Pakuan Bandung, Senin (4/2/19).

Saat melakukan pembukaan pada  pertemuan tersebut, Kang Emil-begitu sapaan akrabnya begitu fasih menggunakan bahas Arab dalam pidatonya.

Meski hanya sebagian awal saja, tak urung Syeikh Jam’an dibuat tersenyum dan kagum. Ia mengapresiasi ikhtiar Emil, belajar bahasa Arab.

“Engke heula, harus baca dulu,” potong Emil sambil menatap ke layar computer yang ada didepannya. Selanjutnya Emil pun meneruskan dengan sambutan menggunakan bahasa Indonesia.

Emil memaparkan bahwa Jawa Barat sebagai salah satu provinsi terbanyak penduduknya memiliki spiritualitas yang tinggi. Ini bisa tergambar dari berbagai kegiatan sehari-hari yang tak lepas dari tuntunan Rasulullah SAW.

“Ekonomi Jawa Barat saat ini berkembang cukup baik yakni pertumbuhannya diatas 5 persen. Kita juga  memiliki masjid lebih dari 100 ribu diseluruh provinsi Jawa Barat. Dan madrasah,ponpes Islamiyah ada sekitar 10.000 lebih. Oleh sebab itu kita ada program-program keislaman yang sudah dan sedang dijalankan,” papar Emil.

Tim Sari Ater Hotel & Resort, Rizwan Hari Purnomo-Marketing Manager (kiri) dan Public Relation Manager PT Sari Ater Hotel & Resort Yuki Azuania (kanan) berkesempatan foto bersama Syeikh Jam’an,penjaga makam Nabi Muhamad SWA di Pendopo Gubernuran. Foto:Yuki

Salah satunya yang rutin digelar adalah Tilawatil Quran yang setiap magrib diajarkan. Ada program satu desa satu hafiz Quran sehingga kedepannya  6000 an desa akan memiliki iman-iman masjid dengan kualitas seperti Syeikh-Syeikh yang ada di Madinah.

“Kita juga sedang menjalankan program Bahasa Inggris untuk ulama di Jawa Barat sehingga  nanti ulama-ulama asal Jabar bisa dikirim ke negara-negara seperti Amerika dan Eropa untuk memberikan pesan perdamaian dari umat Islam Indonesia yang terbanyak sedunia ini,” lanjut Emil.

Dalam kesempatan pertemuan itu,Emil juga melaporkan bahwa pihaknya saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Masjid terbesar di Jawa Barat yang diharapkan bisa selesai dalam dua tahun ini.

“Dimana dalam masjid itu nanti ada area museum Al Quran dan museum Rasul sehingga  45 juta muslim di Jabar bisa menghafal Al Quran dan mengenal Rasullulah lebih dekat,” tandasnya.

Sementara itu Syeikh Jam’an dalam dialognya mengkisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Diceritakan Syeikh Jam’an, Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam, merupakan nabi terakhir yang diutus Allah SWT ke muka bumi ini. Dengan jasa dan usahanya, hingga saat ini Umat bisa merasakan nikmat Islam.

“Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk,” katanya.

Perkataannya dikenal lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin.

Muhammad  juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Nabi Muhammad juga merupakan Uswatun Hasanah, artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan bagi umat Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau.

“Kehadiran Nabi Muhammad SAW, yakni menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani. Nabi Muhammad SAW tidak hanya hadir bagi kalangan kaum tertentu saja, akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa, ‘rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

Emil juga turut menyebutkan, bahwa keteladanan Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kasih sayang dan perdamaian. Karena itu, masyarakat diminta untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, dan jangan mudah terpecah hanya karena perbedaan, apalagi hanya beda pandangan politik saja.

Memiliki akhlak yang luhur, meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam keseharian menjadi keharusan.

“Sebab, Muhammad adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia,” katanya.

Usai acara dilanjutkan ramah tamah. Pada waktu bersamaan, Kang Emil juga menerima kunjungan dari tim Sari Ater Hotel & Resort. Kesempatan baik ini pun dimanfaatkan untuk memberi salam kepada Syeikh Jam’an sekaligus menjelaskan beberapa hal tentang destinasi halal yang ada di kawasan Sari Ater.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya