Sumedang Pilih Jalajah Nusae Dalam Mengangkat Destinasi Unggulan
Klik nusae – Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Pariwisata,Kebudayaan dan Olahraga (Disparbudpora) memutuskan berkerjasama dengan Majalah Pariwisata Klik nusae. Terutama dalam meng-explore potensi wisata yang ada dan sedang dikembangkan.
“Kami memilih Klik nusae karena berbagai pertimbangan. Utamanya, majalah ini ada di seat maskapai Garuda Indonesia sehingga secara tidak langsung juga menaikan kelas kami. Dibaca oleh para penumpang menengah ke atas. Ini point-nya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumedang Agus Sukandar,Senin (4/2/2019) saat menerima tim Klik nusae di kantornya Jalan Prabu Geusan Ulun No.36, Regol Wetan, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Agus dalam pertemuan tersebut didampingi Kepala Bidang Pariwisata Ade Setiawan,Kasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Ajat Sudrajat dan Kasi Industri Pariwisata Ade A.Md.
Sementara dari Klik nusae dipimpin General Manager Yulianto Hardjoutomo dan Pemimpin Redaksi Adhi S Wijaya.
Menurut Agus, pihaknya saat ini sedang menyiapkan destinasi yang memang benar-benar siap kunjung. Termasuk didalam beberapa event besar yang diharapkan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan.
“Mungkin ini dinilai agak kurang cepat jalannya. Tapi kami tidak ingin mengecewakan wisatawan ketika infrastruktur kami belum siap dikunjungi. Oleh sebab itu,beberapa hal sudah kami rancang sehingga kedepan Sumedang menjadi salah satu kawasan dengan berbagai destinasi menarik,” tambahnya.
Salah satu yang dalam waktu dekat ini dilaksanakan adalah Jambore Fotografi Nasional 2019. Acara ini dijamin bakal keren. Karena, pesertanya berasal dari sekitar 7 provinsi di Indonesia.
“Jambore Fotografi Nasional akan digelar sejak 16 hingga 17 Februari 2019 nanti. Lokasinya, di Kampung Toga, Desa Sukahayu, Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat,” ujarnya.
Menurut Agus,posisi Sumedang sebagai tuan rumah Jambore Fotografi Nasional, tentu sangat menguntungkan. Sebab, potensi branding besar-besaran terbuka lebar.
“Jambore Fotografi Nasional 2019 rencananya, akan diikuti oleh 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Jabar). Selain Jabar, ada juga peserta dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara (Manado), dan Papua,” terangnya.
Dikatakan, Jambore Fotografi Nasional diyakini akan banyak menyedot pengunjung. Sebab, pesertanya sangat banyak dan melalui even tersebut akan efektif untuk promosi destinasi pariwisata.
“Nanti, potensi setiap daerah akan dieksplorasi total dan direkam melalui sebuah foto. Foto-foto ini ditampilkan ke publik melalui berbagai media, termasuk di Klik nusae,” ungkapnya.
Sumedang yang dikenal dengan julukan Kota Tahu, sambung Agus, memang sedang mengoptimalkan sektor pariwisata.
Bahkan sudah mencanangkan Sumedang Puseur Budaya Sunda di tahun 2019. Artinya, adalah Sumedang Pusat Budaya Sunda.
“Bukan hanya alam dan budayanya, para pelaku industri pariwisata Sumedang sangat solid. Mereka bersinergi untuk mengoptimalkan aspek bisnis dari industri pariwisata. Jambore Fotografi Nasional akan menjadi investasi positif. Sebab, arus wisatawan akan mengalir sesudahnya,” terangnya.
Sementara itu General Manager Klik nusae Yulianto Hardjoutomo menyambut baik upaya kerjasama yang disampaikan pemerintah Kabupaten Sumedang. Klik nusae yang berada dibawah PT Sari Wisata Utama (SWU) sejak empat tahun lalu memang terus berkomitmen membantu perintah dalam menyampaikan informasi pariwisata secara nasional.
“Perlu juga kami sampaikan, bahwa manajemen sejak awal tahun 2019 telah melakukan transformasi produk majalah yang sebelumnya Jelajah Nusa menjadi Klik nusae. Perubahan ini,lebih kepada upaya untuk menghadirkan konten-konten yang lebih menarik sekaligus memperkenalkan potensi Jawa Barat lebih detail,” kata Yulianto.
Pertimbangan lain, karena banyaknya masukan dari pembaca dan historical kelahiran Klik nusae yang berada di Tatar Sunda.
“Kami ingin memastikan bahwa Klik nusae ingin memberikan infomasi-informasi terbaik tentang pariwisaya di Jawa Barat dan daerah-daerah di Indonesia pada umumnya. Mengunjungi tempat-tempat terindah sebagai referensi dalam melakukan travelling,” lanjut Yulianto.
(adh)