Pemindahan Bandara Husein Berpangaruh Terhadap Wisatawan Ke Bandung
Klik nusae – Jika rencana pemindahan seluruh operasional Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajadi menjadi kenyataan,maka dipastikan akan memiliki pengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.
“Kalau isu pemindahan tersebut benar, bisa dibayangkan hal ini akan berpengaruh cukup siginifikan di dalam dunia pariwisata Kota Bandung,” demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna saat memberikan sambutan pada acara Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PHRI ke-50 2019 di Grand Asrilia Bandung,Minggu (24/2/2019).
Oleh sebab itu, Ema mengajak semua komponen Pariwisata untuk bergerak bersama ke pemerintah pusat agar wacana tersebut tidak dilanjutkan.
“Kita harus bergerak bersama,supaya Bandara Husein tidak menjadi hilang. Hal ini penting untuk menjaga supaya geliat pariwisata di Kota Bandung tetap berjalan sesuai yang kta harapkan,” tandas Ema.
Selama tiga tahun terkahir, kontribusi hotel dan restoran di Kota Bandung dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus mengalami peningkat. Kalau selama ini hanya di kisaran Rp 178 miliar,sekarang meningkat menjadi sekitar Rp 300 miliar lebih.
“Dari restoran, kalau dulu sekitar 185 miliar,sekarang menjadi 325 miliar per tahun. Jadi, kontribusinya sekitar 30 persen,khusus dari pajak daerah,” jelasnya.
Sebelumnya, rencana pemindahan Bandara Husein ke Bandara Kertajati juga ditolak Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
“Pemkot tetap berharap Husein masih bisa digunakan untuk komersil,” ujar Yana kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).
Yana mengatakan keberadaan Husein bisa menjadi bandara penunjang bagi Kertajati, sehingga tidak perlu semua pererbangan pindah.
Terlebih, kata Yana, dengan dipindahkannya bandara akan berdampak pada kunjungan dan wisata ke Kota Bandung. Sebab selama ini Husein menjadi salah satu gerbang masuknya orang ke Kota Bandung.
“Ya, minimal domestik masih ada. Ini juga kan memudahkan warga Bandung untuk ke tempat lain. Itu harapan kita,” ucapnya.
Untuk memuluskan niatnya itu, Yana dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Angkasa Pura sebagai pihak yang mengoperasikan Bandara Husein.
Sementara itu Kadisbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan terdapat 1,75-2 juta orang per tahun menggunakan bandara yang berada di kawasan Jalan Pajajaran, Kota Bandung itu.
“Hampir dua juta per tahun itu domestik dan mancanegara. Selama ini memang Husein adalah salah satu gerbang bagi wisatawan ke Kota Bandung,” katanya.
Kenny mengatakan dari segi amenitas, Kota Bandung adalah yang terlengkap di Jawa Barat. Sehingga dapat dipastikan jika seluruh penerbangan pindah akan berpengaruh pada sektor pariwisata.
“Kalau pun begitu, harus ada trasportasi yang terintegrasi akses ke Kota Bandung. Karena amenitas paling lengkap di Kota Bandung,” ujar Kenny.
Wacana pemindahan ini terus bergulir, setelah Klik nusae.com pertamakali menurunkan headline pernyataan Joko Widodo sebagai Capres petahanan yang ingin memindahkan seluruh operasional Bandara Husein ke Bandara Kertajati pada Minggu (17/2/2019).
Jokowi berasalan untuk mengoptimalkan Bandara Kertajati, rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung perlu dipindah ke bandara tersebut. Itu juga ditunjang keberadaan Tol Cisumdawu yang masih dalam tahap pembangunan.
Menanggapi itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, terdapat dua opsi untuk mengoptimalkan keberadaan Bandara Kertajati.
Pertama memindahkan seluruh penerbangan komersil di Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati, seperti yang diungkap Jokowi.
Kedua, memindahkan sebagian penerbangan di Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati. Kedua bandara tersebut juga tetap berfungsi untuk melayani penerbangan komersil.
(adh)