Ketua Kadin Jabar Terpilih Tatan,Ingin Pariwisata Digarap Serius
Klik nusae – Industri pariwisata adalah industri yang harus di explore. Termasuk potensi besar pariwisata di Provinsi Jawa Barat. Baik itu wisata alam maupun wisata buatan yang dibangun oleh peradaban manusia.
Oleh sebab itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar sebagai organisasi yang diciptakan pemerintah melalui UU NO 1 Tahun 1987 ingin mengambil positioning dalam turut meng-kreasi agar potensi pariwisata berunjung pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami harus punya peran dan manfaat yang signifikan dalam konteks meng-ekplorasi potensi ekonomi dari industri pariwisata di Jawa Barat ini,” demikian disampaikan Ketua Kadin Jabar terpilih, Tatan Pria Sudjana kepada Klik nusae,Sabtu (9/2/2019).
Sesuai dengan visi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi tentu banyak hal yang harus dipersiapkan.Tidak saja dalam hal infrastruktur seperti akseptabilitas dan konektivitas tetapi juga sosial masyarakatnya.
“Industri wisata adalah industri yang akan mampu menyumbangkan devisa daerah yang sangat menarik. Oleh karenanya, potensi ini harus dikelola secara baik,” lanjut Tatan.
Salah satu pondasi yang harus dibangun,menurut Tatan, adalah kearifan lokal,character building,sifat sosial,budaya antropologi.
“Termasuk sosiologi kesundaan sebagai masyarakat Jawa Barat, supaya local wisdom -nya tidak hilang,” katanya.
Tatan juga menggarisbawahi, bagaimana membangun mentalitas pelaku usaha dan masyarakat supaya open terhadap wisatawan luar. Budaya sosiologi dan antropologi Jawa Barat yang punya silih asa silih asuh silih asih,someah hade kasemah dan jujur. Budaya ini yang akan menjadi kenyamanan dan parameter untuk membangun eksistensi industri pariwisata kedepan.
“Ini sangat penting, kenapa? Ketika kita create industri pariwisata tanpa open minded dari masyarakat terhadap wisatawan nasional maupun internasional, ini akan berat untuk mengakuisisi potensi pariwisata di Jawa Barat,” papar Tatan.
Terkait hal tersebut, posisi Kadin Jawa Barat harus benar-benar bisa membangun sinergi kemitraan yang solid dengan pemangku kebijakan pemerintah Jawa Barat dalam hal ini gubernur dalam merealisasikan visi Jabar ke depan dari sisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,khususnya di bidang industri pariwisata.
“Itu harus clear dulu. Termasuk dukungan dari seluruh stakeholder di Jawa Barat. Kadin Jabar sebagai organisasi pengusaha,yang didalamnya ada industri pariwisatanya melalui PHRI,Pak Herman Muchtar harus terus duduk bersama,” katanya.
Pentingnya melibatkan semua tokoh stakeholder masyarakat, baik itu tokoh agama,ulama,tokoh ormas,LSM dan lainnya tujuannya adalah agar memilki perspektif yang sama dalam mendorong pengembangan pariwisata di Jabar.
“Kita harus memunyai satu visi yang sama dalam mengembangkan pariwisata. Soliditas dan sinergitas adalah mutlak kunci bersama, untuk membangun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” kata Tatan.
Industri pariwisata juga perlu didukung oleh akseptabilitas. Koneksitas dari sisi infrastruktur, baik terestrial berupa jalan,tol maupun infrastruktur lainnya seperti sea port maupun air port. Dengan cara ini, akan memudahkan akseptabilitas dan konektivitas, wisatawan baik lokal maupun international.
“Dalam moment tertentu, saya secepatnya akan beraudien terhadap gubernur, membicarakan visi dan misi program kerja Kadin kedepan.Diskusi ini penting, supaya apa yang menjadi ide ini,menjadi sebuah karya yang dirasakan benefit-nya oleh seluruh masyarakat. Bagi saya selaku pengusaha,sebagai praktisi usaha, ide tanpa sebuah kerja keras, nothing tidak akan ada apa-apanya,” ungkapnya.
Tatan Pria Sudjana, terpilih sebagai Ketua Kadin Jabar masa bakti 2019-2024 melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) VII di Hotel Aston Cirebon, Jumat (8/2/2019).
(adh)