Dedi Taufik Harus Menjadi  Spirit Baru Pengembangan Pariwisata Jabar
Klik nusae – Peralihan kepemimpinan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat diharapkan menjadi spirit baru dalam pengembangan pariwisata. Diantaranya adalah dengan menggenjot kunjungan wisatawan di kawasan ini dengan melibatkan stakeholder (Pentahelix).
“Harapan penuh kami adalah agar Pak Dedi bisa meneruskan program pendahulunya. Dan tentu saja lebih memahami kondisi pariwisata di Jawa Barat,terutama hubungannya dengan pelaku industri pariwisata,seperti asosiasi,” kata Ketua ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Jawa Barat,Budijanto Ardiansyah kepada Klik nusae,Sabtu (2/2/2019).
Menurut Budi,masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam upaya mendorong percepatan pembangunan pariwisata di kawasan ini. Tidak saja dalam hal insfratruktur,tetapi juga pembangunan Sumder Daya Manusia (SDM).
“Unsur penting dalam pengembangan pariwisata adalah kesiapan SDM ditingkat birokrasi. Apakah itu di provinisi,tingkat dua,kecamatan dan pedesaan,” kata Budi.
Hal senada juga dikemukakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar bahwa figur Dedi Taufik yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat memiliki kompentensi dalam pengembangan pariwisata di Jabar.
“Saya kenal lama dengan Pak Dedi Taufik saat sama-sama jadi Panitia PON beberapa waktu lalu. Dia orangnya suka bertanya dan diskusi dari suatu masalah. Ia cukup teliti. Jadi tidak berkomentar dulu sebelum di cek n ricek kepada mitra dinasnya,” kata Herman.
Herman Muchtar-yang juga Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat selanjutnya berharap Dedi bisa membenahi SDM pariwisata. Khususnya di Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD).
“Pembenahan SDM di sektor pariwisata ini penting. Sudah saatnya birokrasi harus memiliki orientasi bisnis dalam mengembangkan potensi pariwisata. Yang saya maksud disini,bukan berarti mereka harus berbisnis,tetapi memahami perubahan global yang terjadi sekarang ini. Apa sebetulnya yang diinginkan pasar,” kata Herman.
Menurut Herman, SKPD-SKPD adalah ujung tombak suksesnya pariwisata. Dia harus bisa sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menginginkan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi.
ASN Harus Terua Belajar
Sebagai diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,Jumat (1/2/2019) kemarin memimpin pengukuhan dan pelantikan sekitar 100 orang pejabat di Aula Barat Gedung Sate, Bandung. Merea terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas lingkungan Pemprov Jabar.
Dalam arahannya sosok yang akrab disapa Emil itu menekankan beberapa hal yang harus selalu dijunjung tinggi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar. Prinsip integritas harus dimiliki oleh seluruh pejabat yang terkait.
Emil mengatakan, kita sepenuh hati melayani masyarakat karena kebahagiaan ASN adalah saat masyarakat mengucapkan terimakasih.
Selain itu semua, Emil menginstruksikan ASN Jabar jangan pernah berhenti belajar karena ilmu pemerintahan semakin kompleks seiring perkembangan zaman.
Menurutnya, jika tidak mau belajar akan tertinggal rombongan dalam gerbong baru pemerintahan.
Dia menugaskan ASN belajar bahasa digital, teori sosial, memahami milenial, ilmu SAKIP hingga Dynamic Government yang diterapkan olehnya.
Menurut Emil Bawahan, kolega, masyarakat akan menilai.
“Harus terus profesional, jangan pernah berhenti belajar, karena ilmu pemerintahan semakin kompleks. Belajar lagi ilmu bahasa, belajar lagi ilmu digital, belajar lagi ilmu sosial, dan banyak lagi,” tegas Emil.
Selain itu, Emil tak pernah bosan mengingatkan ASN jangan sampai tergoda kepada hal-hal yang melanggar integritas seperti korupsi.
Menurutnya, rayuan melawan integritas pasti selalu ada di lingkungan kerja, maka ASN diminta jangan salah menilai pertemanan atau jangan salah bergaul.
Sebab jika mempunyai niat buruk pasti bakal melakukan siasat buruk juga.
(adh)