Ini Bedanya Penutupan TN Komodo dan Pantai Boracay Di Filipina
Klik nusae – Kalau di Indonesia kontroversi penutupan Taman Nasional Komodo,membuat sepi pengunjung. Bagaimana di Filipina?
Ternyata ada kesamaan lho guys. Di Filipina juga ramai soal kontrovesi penutupan sementara Pantai Boracay karena dianggap telah terjadi kerusakan lingkungan.Padahal sebanyak 7,1 juta turis mancanegara mendatangi pantai dan titik menyelam di Filipina sepanjang tahun 2018.
Nah,bedanya kalau di Filipina pelarangan masuk ke Pantai Boracay justru membuat wisatawan “kesetanan” mencari destinasi baru di sekitarnya.
Ini buktinya. Kementerian Pariwisata Filipina mengatakan,Kamis (24/1/2019) melansir laporan kalau jumlah turis mancanegara yang datang ke Filipina naik sebanyak delapan persen dari tahun sebelumnya.
Negara yang memiliki 7.000 kepulauan ini juga semakin banyak didatangi oleh turis asal Korea Selatan.
Pertumbuhan jumlah turis ini datang tanpa banyak bantuan dari Boracay, yang ditutup untuk konservasi mulai dari April hingga Oktober setelah Presiden Rodrigo Duterte mencapnya kawasan tersebut sebagai “tangki limbah” hasil pengembangan kawasan yang ceroboh.
Sebelum penutupan, pantai berpasir putih dan berair jernih itu didatangi sekitar 2 juta turis “penyembah matahari” per tahunnya.
“Keputusan menutup Pantai Boracay yang sarat pertentangan demi kelestarian alamnya membawa berkah tersendiri bagi industri pariwisata Filipina,” kata sekretaris Kementerian Pariwisata Filipina Bernadette Romulo-Puyat.
Destinasi wisata bahari Filipina yang lain seperti Palawan dan Pulau Siargao juga kebanjiran turis akibat penutupan Pantai Boracay.
Sementara Korea Selatan mendatangkan 1,6 juta turis, kedatangan turis China melonjak hampir 30 persen selama 2017 hingga mencapai 1,3 juta, kata Kementerian Pariwisata Filipina.
Mantan koloni Filipina, Amerika, ikut menyumbang 1 juta turis sepanjang tahun lalu.
(adh)