Budijanto: Anggota Asita Harus Siap Go Digital
Klik nusae – Dewan Pimpinan Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Jawa Barat menggelar acara Gahtering Ulang Tahun Asita Ke-48 di lapangan Futsal Sari Hotel & Resort,Subang.
Acara yang penuh kekeluargaan itu dikemas dalam berbagai event. Mulai dari olahraga pagi (senam) hiking mengelilingi taman rekreasi hingga pembagian door prize menarik.
Ada sekitar 300 peserta lebih yang mengikuti acara ini. Mereka berasal dari anggota Asita se-Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut,mereka juga saling bertukar informasi dan berdiskusi tentang kondisi yang terjadi belakangan ini.
Tampak hadir Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida,tokoh dan penyanyi legenda Tetty Kadi.
Ketua DPD Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansyah mengulas sedikit perjalanan Asita. Bahwa asosiasi perusahaan perjalanan wisata Indonesia ini dibentuk pada tahun 1971, tepatnya 7 Januari 1971. Sementara pembentukan Asita Jawa Barat menyusul kemudian pada tahun 1977.
“Dalam kurun waktu 48 tahun ini,tentu saja banyak sekali hal-hal yang sudah dilalui oleh Asita dengan segala kondisinya. Hingga sampai hari ini ada 7000 lebih perusahaan yang masuk menjadi anggota Asita. Sedangkan di Jawa Barat ada sekitar 700-an,” jelas Budi.
Dalam kesempatan itu,Budijanto menyakinkan kepada para peserta yang ikut gathering bahwa perubahan global yang terjadi saat ini tidak akan pernah menghilangkan peran biro perjalanan. Munculnya digitalisasi justru akan melengkapi perjalanan para agency.
“Saya ingin teman-teman disini tidak ada keraguan lagi. Biarpun menteri sempat bicara bahwa biro perjalanan kelak nasibnya sama seperti wartel,saya dengan tegaskan mengatakan,tidak,” ujar Budijanto yang disambut tepuk tangan peserta gathering.
Tentu sangatlah berbeda antara Wartel yang hanya menjual telepon,sementara travel agncy banyak sekali yang bisa dijual.
“Asal yang penting satu, kita harus mulai menyelaraskan dengan situasi yang terjadi sekarang. Misalnya, kalau sekarang sudah zamannya digital, ya kita harus go digital juga,” papar Budi.
Penting pagi pelaku industri wisata yang tergabung dalam Asita untuk terus mengikuti perubahan zaman. Melakukan inovasi dan kreativitas dalam menawarkan jasa destinasi dan yang lainnya.
Salah satu yang sedang direncanakan untuk memberikan pengetahuan baru,kata Budijanto, pada bulan Februari mendatang akan digelar dialog akbar untuk semua anggota Asita Se-Jawa Barat.
“Siapapun nanti anggota Asita boleh hadir. Kita akan mengundang pakar-pakar dari segala bidang. Ada dari bidang MICE,marketing,hukum,IT dan yang lainnya. Disitulah kesempatan baik kita untuk bertanya tentang apa saja yang terkait dengan aktivitas kita dalam menjalankan biro perjalanan,” ujar Budijanto.
Dialog akbar ini salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui, kendala apa saja yang sedang dihadapi perusahaan perjalanan. Dialog akar direncanakan akan berlangsung antara 20-21 Februari di Kota Bandung.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida mengemukakan kehadiran media sosial sebagai era digitalisasi tetap saja tidak bisa menggantikan sentuhan manusia. Masih banyak hal yang tak bisa digantikan oleh mesin.
Peran manusia tetap menjadi kekuatan dalam menjalankan bisnis jasa,seperti pariwisata.
“Oleh sebab itu, tidak perlu khawatir karena guide-guide yang terhimpun dalam organisasi seperti Asita masih menjadi nomor satu di dunia pariwisata,khususnya Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya,” kata Ida Hernida saat menghadiri.
Dihadapan 300 lebih peserta gathering yang berasal dari kabupaten/kota se-Jawa Barat, Ida Hernida mengemukakan bahwa sosmed, IT dan digital merupakan bagian dari kehidupan yang tak perlu berlebihan mensikapinya.
“Kemajuan zaman tidak bisa kita hindari. Tinggal bagaimana kita sebagai pelaku usaha pariwisata bisa mengambil peran dalam kemajuan tersebut dengan tetap memegang prinsip kearifan budaya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ida menyampaikan bertepatan dengan gathering Asita ia seharusnya mendampingi kegiatan Gubernur Ridwan Kamil.
Namun karena keinginan kuat untuk bisa bertemua dengan anggota Asita, ia meminta izin.
“Saya sampaikan ke Pak Gubernur, pak ini mungkin saya terakhir menjabat sebagai Kadispar, saya ingin bertemu dengan teman-teman di Asita. Alhamdullilah pak Gubernur memberikan izin dan saya senang akhirnya bisa bertemu dengan teman-teman disini,” kata Ida yang disambut tepuk tangan peserta gathering.
Dalam acara gathering ini juga dihadiri penyangi legenda Tetty Kadi dan Ketua Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansyah.
Menurut Ida, dibawah kepemimpinan Budijanto Ardiansjah Asita Jawa Barat telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pariwisata di daerah ini.
“Saya memiliki keyakinan kuat, kelak Asita Jawa Barat semakin maju dan makin besar dalam memberikan sumbangsi untuk kemajuan pariwisata di Jabar,” tandasnya.
Terakhir Ida pun sempat menyampaikan pantun,bubur kampiun santapan pagi,selamat ulang tahun Asita,walau pun pensiun,Asita tetap dihati.
(adh)