Dapat Suntikan Dana,Grup Artotel Perluas Jaringan
JELAJAH NUSA – Grup Artotel,salah satu perusahaan hospitality di Indonesia,segera memperluas jaringan unit bisnisnya menyusul diperolehnya dana investasi dari Intudo Ventures,Jumat (14/12/2018).
Artotel akan memanfaatkan dana investasi ini untuk memperkuat kedudukannya sebagai perusahaan hospitality di Indonesia serta memperluas jaringan dibeberapa kota.
Artotel mengelola unit-unit bisnis terintegrasi di bidang Hotel Management, Food & Beverage, Event Management, dan Curated Merchandise dengan mengusung Lifestyle Concept.
Dalam siaran pers yang diterima,saat ini Artotel mengoperasikan sekitar 1.000 kamar yang terdiri dari brand Artotel & Curated Collections dengan konsep hotel butik yang desainnya terinspirasi dari seni kontemporer.
Artotel mengelola restoran, bar, dan saat ini sedang melakukan perluasan jaringan beach club ke beberapa destinasi wisata baru di Indonesia, seperti Nusa Penida dan Lombok, mengikuti kesuksesan Artotel Beach Club di Sanur, Bali.
Di bidang Event Management & Curated Merchandise, Artotel secara konsisten menyelenggarakan berbagai event berkonsep Lifestyle dan memproduksi barang-barang merchandise yang bekerja sama dengan para kreator muda berbakat Indonesia.
Artotel mengambil momentum pendanaan ini untuk menyiapkan berbagai strategi dengan tujuan memperluas dan mengembangkan jaringan unit bisnisnya ke regional Asia.
Pengembangan bisnis ini dilakukan untuk memperkuat diferensiasi brand hotel. Mulai dari hotel ekonomi, seperti Bobotel hingga brand Artotel Suite, Artotel Casa, dan Artotel Villa untuk kategori hotel dan vila butik mewah.
Target Artotel mengoperasikan lebih dari 20 unit properti pada tahun 2020 yang terdiri dari hotel, restoran & bar, serta beach club yang akan tersebar di Indonesia dan kawasan Asia. Sedangkan 30 properti lainnya masih dalam tahap pengembangan dan konseptualisasi.
CEO Artotel Indonesia, Erastus Radjimin mengatakan, pihaknya bangga mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dana yang diinvestasikan oleh Intudo Ventures.
“Perusahaan yang saya bangun sejak tahun 2013 ini berawal dari ide saya dan kakak saya, Christine Radjimin untuk memadukan industri hospitality dengan seni kontemporer Indonesia. Ternyata, konsep hotel kami mendapat sambutan baik dari masyarakat,” katanya.
Ia memaparkan, seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan pasar yang beragam, Artotel mulai mengembangkan berbagai macam brand hotel yang dapat menyasar ke berbagai kalangan masyarakat dari kelas ekonomi hingga mewah.
“Selain itu, kami juga mulai fokus untuk mengoperasikan berbagai outlet Food & Beverage baik berupa restoran, bar, maupun beach club,” katanya.
Sementara Patrick Yip dari Intudo Ventures mengaku bangga bisa menjadi mitra strategis Grup Artotel.
“Kami yakin perusahaan ini sangat potensial dengan konsep hospitality yang unik yang mereka tawarkan untuk kelas menengah Indonesia yang sedang berkembang pesat,” kata Patrick.
Di Kota Bandung, Artotel mengambil posisi premium yang dulu menjadi hotel bersejarah,Sarinah,di Jalan Braga No 10.
Pada 18 Agustus 2018 lalu dibuka De Braga Hotel dengan dihiasi seni kontemporer yang menjadi ciri khas dari setiap properti yang dikelola Artotel Group.
Uniknya, Sarinah kembali hadir dengan konsep yang hamper sama seperti sebelumnya.Di bagian belakang Sarinah, terdapat pintu kaca yang menghubungkan pengunjung dengan lobi hotel De Braga.
Mengimbangi desain Sarinah, bangunan de Braga pun dibuat dengan gaya art deco. Hal itu menguatkan unsur legendaris kawasan Braga yang kental dengan suasana peninggalan zaman Belanda
(adh/kom)