Asinan dan Manisan Cianjur Mulai Dibanjiri Pesanan
JELAJAH NUSA – Sejak lama Kota Cianjur dan Cipanas di Jawa Barat menjadi tempat berlibur wisatawan saat memasuki Natal dan Tahun Baru. Selain udaranya yang masih sejuk, di kawasan ini juga banyak ditemukan beragam kuliner.
Seperti menjelang perayaan Natal 2018 dan libur Tahun baru 2019 ini, produsen manisan dan asinan di Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondan, Cianjur, Jawa Barat, kebanjiran pesanan.
“Sejak beberapa p ekan terahir, produksi manisan dan asinan meningkat tajam karena tingginya pesanan dari pemilik toko di Cianjur dan beberapa wilayah Jabar,” kata Aceng Komarudin (48) pemilik usaha manisan dan asinan di Cikaroya.
Cianjur, kata dia, dikenal sebagai produsen manisan, asinan dan tauco. Produk-produk makanan khas itu menjadi oleh-oleh wisatawan.
Menjelang Natal dan Tahun Baru kali ini, volume produksi lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya karena sejak jauh hari pemilik toko yang berjajar di sepanjang Jalan Dr Muardi-By Pass Cianjur, telah menambah pesanan untuk stok.
Pada hari biasa,a pihaknya hanya memproduksi 100 kilogram manisan dan asinan per hari,tetapi sejak dua pekan terahir produksi meningkat hingga 200 kilogram per hari.
“Buah mangga, salak dan kedongdong merupakan manisan atau asinan yang paling banyak dicari pembeli terutama wisatawan atau pengendara yang melintas di jalur Puncak-Cianjur,” katanya.
Meskipun tingkat pemesanan meningkat, tambah dia, harga bahan baku pembuatan manisan dan asinan masih normal, sehingga tidak terkendala sedikitpun.
“Bahan baku seperti gula dan buah masih normal, sehingga tidak menyulitkan kami,” katanya.
Sementara sejumlah pemilik toko manisan di sepanjang Jalan Dr Muwardi-By Pass-Cianjur, mengatakan sejak beberapa pekan terahir angka penjualan meningkat terutama pembeli lokal yang hendak memberi hadiah atau oleh-oleh untuk sanak keluarganya di luar kota.
“Angka penjualan melonjak tajam menjelang Natal dan Tahun Baru, meskipun pekan ini pembelian masih didominasi warga lokal yang hendak berlibur atau mengirim makanan khas Cianjur ke luar kota,” kata Mingming, seorang pemilik toko manisan.
Harga manisan, tutur dia, bervariasi, tergantung jenis buah, namun hingga saat ini berada di rentang Rp35 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram.
Khusus di Kota Cipanas,beberapa tempat kuliner mulai dipenuhi pengunjung. Setiap akhir pekan, seperti Jumat-Minggu, warga Jakarta dan sekitarnya memilih mengabiskan waktu bersama keluarga.
Ada Sate Maranggi di Pacet dan rumah makan Alam Sunda dengan khas masakan Sunda yang sangat variatif.
“Kalau ke Cipanas, saya pasti mampir disini (Sate Maranggi). Sekarang ada Alam Sunda kan, jadi makin banyak pilihan untuk kuliner,” kata Toto, warga Bekasi.
(adh/ant)