Borobudur Marathon Bikin Warga Sejahterah
JELAJAH NUSA – Inilah efek dari sebuah even yang digelar. Tidak saja menarik wisatawan untuk datang,tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas. Paling tidak bagi masyarakat yang berada di dekat event berlangsung.
Jelang perhelatan Borobudur Marathon yang akan berlangsung 17 -18 November 2018,misalnya, masyarakat sekitar tampak antusias menyambut event yang berkelas internasional ini.
Bahkan sejumlah warga sudah siap-siap buka lapak minuman di sepanjang jalan yang bakal menjadi lintasan Borobudur Marathon ini.
Tak hanya pedagang yang menyiapkan lapak minuman dan cemilan untuk pengunjung dan penonton lomba, dari warga setempat bahkan tak sedikit yang menyediakan minuman gratis buat peserta.
Tahun lalu, warga yang berada di kawasan lintasan lari marathon ini juga melakukan hal yang sama.
Bahkan, warga juga ikut terlibat pada pelaksanaan Borobudur Friendship Run, yang akan digelar di area Candi Pawon Desa Wanurejo, Sabtu (17/11/2018).
Sementara itu peserta Borobudur Marathon 2018 sudah mulai mendatangi Mal Armada Town Square, Magelang, untuk pengambilan race pack yang sudah digelar sejak Kamis (15/11/2018) bersamaan dengan Borobudur Marathon 2018 Expo.
Begitu masuk pintu utama Mal Artos, terdapat sejumlah booth. Peserta Friendship Run yang akan diselenggarakan Sabtu (17/11/2018) dapat mengambil race pack di salah satu booth yang tersedia.
Sedangkan peserta Borobudur Marathon 2018 yang akan berlangsung Minggu (18/11) bisa mengambil race packnya di lantai 1 atau dua tingkat dari lantai dasar dengan menunjukan bukti peserta.
Dikatakan Ketua Panitia Borobudur Marathon 2018, Lukminto Wibowo acara tersebut bertujuan sebagai sport tourism, yang berkelas dan berkualitas internasional.
“Karen ini acara marathon dan berwisata di Candi Borobudur, sekaligus menjadi lokasi helatan acara ini, maka acara ini merupakan acara sport tourism, sehingga ini juga mendukung program 10 destinasi pariwisata nasional dari Kemenpar,” katanya.
Selain itu, Borobudur Marathon 2018 yang berlangsung untuk kali ke tujuh ini, juga diharapkan bisa menjadi salah satu gerakan sadar berwisata di kalangan masyarakat luas.
Lukminto juga mengungkapkan bahwa untuk kuota peserta Borobudur Marathon 2018 sudah terisi penuh. Sehingga pihak panitia pun sudah menutup pendaftaran peserta di helatan tersebut.
Lebih jauh Lukminto mengatakan Borobudur Marathon 2018, terdiri dari tiga kategori, yakni Marathon 42 Km, Half Marathon 21 Km, dan 10 K.
Sementara itu dari sisi pariwisata Borobudur Marathon 2018 merupakan kegiatan yang bisa menjadi ajang promo wisata dengan cakupan internasional.
Banyaknya pelari dunia yang terlibat diharapkan memberi efek pada peningkatan kunjungan wisman ke Borobudur.
Kementerian Pariwisata sendiri mendorong kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada tahun 2019 dengan target mencapai 2 juta orang.
Sedangkan untuk tahun 2018 ini menurut data pemprov Jawa Tengah sudah hampir tembus 1 juta wisman.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) Urip Sihabudin mengatakan target 1 juta kunjungan wisman itu lebih besar dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 781.000.
“Akhir tahun, saya target 1 juta wisman. Kalau dibandingkan tahun kemarin yang 781.000 kunjungan, memang agak gila-gilaan karena tambah sekitar 200.000. Namun, kami optimistis target itu tercapai,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta orang, dan 270 juta wisatawan nusantara. Untuk mencapai target itu Kemenpar telah membuat strategi pemasaran dengan menggunakan pendekatan DOT (Destination, Origination, dan Time). Strategi juga ditujukan untuk mencapai target 20 juta wisman tahun depan.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Dra Ni Wayan Giri Adnyani M.Sc secara terpisah mengatakan Borobudur Marathon 2018 merupakan sport tourism yang tidak asing bagi para pelari mancanegara. Karenanya event ini sangat membantu dari sisi promosi.
“Ini salah satu event tersukses mendatangkan wisman karena banyak peserta dari mancanegara. Dengan suksesnya event ini semoga target 20 juta wisman di tahun 2019 bisa tercapai,” ujar Giri.
Diakui Giri, salah satu menjaring wisman adalah dengan kegiatan sport, terlebih kegiatan diadakan di destinasi yang memiliki unsur 3A yakni aksesibilitas, amenitas (penginapan) dan atraksi (seni budaya).
Senada juga dikatakan Asdep Pemasaran I Regional II, Sumarni. Menurutnya sport tourism menjadi cara efektif mempromosikan destinasi wisata.
“Apapun kegiatannya sport yang mengundang partisipasi orang asing pastinya berdampak positif bagi pariwisata,” kata Sumarni.
(adh)