Scoot Airlines Dan Kemenpar Akan Kembangkan Destinasi Bintan

Scoot Airlines tdan Kemenpar melakukan kerja sama Fly & Ferry. Konsep ini akan mengekpose destinasi Batam-Bintan sebagai extension dari kunjungan wisman India ke Singapura. Foto:DokPar

JELAJAH NUSA – Scoot Airlines dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) segera berkolaborasi mengembangkan destinasi Batam-Bintan. Scoot Airlines telah menyodorkan konsep kerja sama Fly & Ferry. Konsep ini akan mengekpose destinasi Batam-Bintan sebagai extension dari kunjungan wisman India ke Singapura.

Sebagai tindak lanjut wacana tersebut, Kementerian Pariwisata melakukan pertemuan bertajuk “Top Indian Wholesaler Appreciation Night” di Bintan Lagoon Resort, Kepulauan Riau, Selasa (13/11) malam.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, sejauh ini Scoot Airlines telah membawa lebih banyak orang India ke Indonesia. Dalam kurun waktu Januari-Oktober 2018, tercatat sekitar 510.000 orang India berkunjung ke Indonesia, dari target sebesar 700.000 orang.

Scoot Airlines sendiri adalah maskapai berbiaya rendah yang merupakan bagian dari Singapore Airlines Group. Saat ini, beroperasi ke lebih dari 20 destinasi di seluruh Asia dan Australia.

Sebagai maskapai pertama di dunia yang seluruh penerbangannya beroperasi dengan Boeing 787 Dreamliner, Scoot Airlines menawarkan kenyamanan terbang dan layanan yang hampir sama seperti yang ditawarkan oleh maskapai dengan layanan penuh.

Diakui Arief, salah satu tantangan Indonesia sebagai tujuan pariwisata adalah konektivitas udara yang terbatas.

Padahal, 75% turis internasional datang ke Indonesia melalui konektivitas udara. Karena itu, Kementerian Pariwisata akan mengimplementasikan inisiatif pemasaran baru. Yaitu “Pusat Pariwisata” dan “Penawaran Terpopuler”.

“Kita tahu bahwa Singapura adalah pusat global sejati. Orang yang datang ke sana tidak hanya untuk pariwisata, tetapi juga untuk hampir semua hal. Perdagangan, teknologi, perawatan kesehatan, transportasi, dan lain-lain,” ujarnya.

Bertemali dengan itu, Arief berencana melakukan kolaborasi dengan pariwisata Singapura. Sebab, Singapura memiliki lebih banyak konektivitas udara dari target pasar Indonesia.

Dengan demikian, strategi baru ini akan membantu Kemenpar untuk mencapai 20 juta wisatawan asing pada 2019.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, ada sekitar 2,4 juta orang India yang melakukan perjalanan ke seluruh dunia melalui Singapura pada tahun 2017.

Lalu lintas 2,4 juta inilah yang akan dicoba untuk ditarik ke Bintan dan Batam.

“Tidak banyak wisatawan yang tahu, kemana lagi harus berlibur dengan biaya murah setelah dari Singapura. Dengan menggabungkan Singapura dan Bintan atau Batam, maka kita akan bisa membuat paket campuran ultra-modern yang sempurna,” ucapnya.

Gagasan inilah yang akan dimatangkan dengan sejumlah pihak, termasuk Scoot Airlines sebagai penyedia layanan perjalanan.

Nantinya, wisatawan yang datang ke Singapura dan ingin memperpanjang liburan ke Batam, tidak perlu khawatir lagi tentang biaya karena semua akan dikemas dalam satu paket.

“Misalnya, dengan hanya 25 USD, wisatawan bisa mendapatkan satu sesi pijat santai atau seharian di Batam dan tiket feri kembali ke Singapura. Dengan program Hot Deals, 75 USD lebih dari cukup untuk membuat wisatawan menginap satu malam plus tiket pulang ke Singapura untuk dua orang,” paparnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya