Wisata Petualangan Di Indonesia Tumbuh Paling Cepat
JELAJAH NUSA – Selain destinasi family,Indonesia adalah surga bagi pecinta wisata petualangan. Bagaimana tidak, ada lebih dari 100 destinasi petualangan. Hebatnya, hampir semuanya mampu mendatangkan sekitar 100.000 wisatawan minat khusus (special interest/adventures) dari seluruh dunia.
“Wisata petualangan menjadi salah satu produk unggulan kita. Industri ini selain memberikan kemakmuran pada masyarakat setempat, juga mendorong terjadinya pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable tourism” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dadang Rizki Ratman, Selasa (30/10/2018).
Dadang Rizki Ratman menjelaskan, Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) tahun 2013 telah menyatakan, bahwa wisata petualangan tumbuh paling cepat di antara produk industri pariwisata yang lain.
Dengan pengeluaran yang tinggi serta mendukung ekonomi masyarakat lokal dan mendorong praktik wisata berkelanjutan.
Disampaikan Adventure Travel Trade Association ( ATTA), 67% pengeluaran wisatawan petualangan terjadi di daerah (destinasi) yang mereka kunjungi.
“lni menunjukkan kegiatan wisata petualangan sangat besar perannya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal,” kata Dadang.
Sisi lain wisata petualangan memiliki keunggulan karena merupakan pengembangan dan penggabungan beberapa daya tarik wisata yaitu: petualangan, kuliner, budaya, sejarah, alam, religi, desa dan olahraga.
“Dengan mendatangi destinasi wisata petualangan, wisatawan bisa merasakan sensasi alam liar, kuliner dan budaya, serta hidup sehat dengan aktivitas luar ruang yang menguras keringat dalam satu kali perjalanan,” katanya.
Di balik potensi yang besar wisata petualangan tersebut, Dadang Rizki mengakui banyak tantangan ke depan yang harus diperhatikan oleh semua pihak.
Terutama fasilitas pendukung yang memadai, sebagaimana destinasi wisata lainnya yang membutuhkan pengalaman bertualang yang nyaman, aman, dan menyenangkan baik bagi penduduk setempat mau pun pendatang.
Salah satunya adalah dengan adanya shelter bagi penampungan wisatawan pada saat darurat.
“Pada dasarnya shelter ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna, khususnya di saat darurat. Serta berperan dalam menjaga kebersihan kawasan. Shelter ini biasanya mengizinkan siapa saja untuk mengakses fasilitas mereka,” kata Dadang Rizki.
Dia menandaskan, memahani pentingnya shelter tersebut, Kemenpar bersama pihak terkait mengadakan Lomba Disain Shelter 2018 dengan total hadiah Rp 600 juta.
Lomba Desain Shelter 2018 bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan via menyediakan fasilitas publik serta sistem komunikasi yang membantu penanggulangan gawat darurat.
Mendukung program pemerintah khususnya Kemenpar dan Kemenhut LH dalam upaya pelestarian alam; menggali dan memberikan apresiasi kepada para desainer dan inovator di bidang desain arsitektur/perancang bangunan dan interior berbasis Iingkungan.
Sebanyak 474 peserta dari 13 provinsi di lndonesia Ikut Lomba Pesona Desain Shelter 2018 dan telah terpilih peserta dengan desain-desain terbaik. Dari empat kategori yaitu Shelter untuk Arung Jeram. Shelter untuk Dirgantara. Shelter Pendakian Gunung, dan Shelter Penelusuran Gua.
Tim juri telah memutuskan lima finalis untuk masing-masing kategori. Kategori Shelter untuk Pendakian Gunung yakni; Vogelkop Jew, Saung Pratama, Rumah Utan, Leyeh-Leyeh Papandayan dan Mangkujani.
Untuk kategori Sheltet Arum Jeram yakni: Beauty Of Indonesia’s Nature, Dangau Saujana, Pangiyupan, Ombak Banyu dan Pusaran.
Sedangkan kategori Shelter Penelusuran Gua yakni; Sheltalagmit, Giya Prabaswara, Luweng Grubug, Watu Lindung, SpeleoHub Shelter.
Di Kategori Shelter untuk Dirgantara ada Selayang Pandang, Bali Flying Point, Origami Craft, Siulakhosa Shelter Di Atas Langit, dan The Iconic Shelter.
Para pemenang akan mendapatkan hadiah untuk masing-masing kategori; juara 1 sebesar Rp 12.000000,-, juara 2 Rp 10.000.000,-, juara 3 Rp 8.000.000,-, harapan 1 Rp 6.000.000,-. dan harapan 2 Rp 4.000.000,-.
Dadang menjelaskan, hasil dari kreasi para pemenang Lomba Pesona Desain Shelter 2018 diharapkan akan dapat menjadi inspirasi bagi industri pariwisata petualangan dan entiti yang mengembangkan pariwisata petualangan di Indonesia.
Termasuk pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan kualitas layanan wisata petualangan Indonesia sekaligus juga meningkatkan daya saing dengan destinasl wisata petualangan di negara Iain yang lebih maju.
Dalam kesempatan itu, Kemenpar juga mendeklarasikan Badan Pengurus (BP) Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) periode 2017 2021.
IATTA sebagai organisasi yang mewadahi pemangku kepentingan dalam industri wisata petualangan yang dibentuk 10 November 2017.
Ini merupakan wujud kolaborasi dan partnershipdiantara pemangku kepentingan pariwisata petualangan yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan wisata petualangan Indonesia di masa mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia sangat kaya akan destinasi.
“Hampir seluruh destinasi yang dibutuhkan wisatawan ada di Indonesia. Kekayaan alam yang sulit dibantahkan. Inilah mengapa kita harus bisa menjaring banyak wisatawan. Karena potensi yang kita miliki memang melimpah,”jelasnya.
(adh)