Rekor Penari Jipeng Terpecahkan Di Festival Geopark Ciletuh

Seorang peserta Festival Geopark Ciletuh menampilkan kostum khas karnaval yang dirancang dengan begitu apik. Dalam agenda budaya yang berlangsung di di Lapangan Panenjoan Taman Jaya, Desa Tamanjaya, Ciemas, Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat, Sabtu (13/11/2018), juga digelar pemecahan rekor tari Jipeng. Foto: Jelajah Nusa/adhi

JELAJAH NUSA – Tak salah Record Holder Republic (RHR) yang berpusat di London Inggris ini memberikan piagam pemecahan rekor penari Jipeng terbanyak di Festival Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang berlangsung di Lapangan Panenjoan Taman Jaya, Desa Tamanjaya, Ciemas, Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat, Sabtu (13/11/2018).

Sebanyak 5.020 peserta menari tarian khas Kabupaten Sukabumi tersebut tanpa terjadi kesalahan. Para pengunjung pun terkagum-kagum oleh gemulai dan keserasian para penari Jipeng ini.

Meski jadwal pemecahan rekor molor hingga beberapa jam,namun tak membuat peserta surut dalam spirit menampilkan budaya Sunda ini.

Awalnya, acara ini akan  dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum,namun sampai acara dimulai Wagub tidak dating. Namun demikian acara tetap berlangsung meriah.

Para peserta yang berasal dari berbagai lapisan, termasuk sekolah dan Paud yang tersebar di delapan kecamatan di Sukabumi tetap bersemangat.

Sebanyak 5.020 peserta Tari Jipeng akhirnya berhasil memecahkan Record Holder Republic (RHR) Tari Jipeng terbanyak. Foto:Dok

Diiringi tabuhan gendang jaipongan, mereka antusias menari kendati panas terik matahari menyinari lokasi pembukaan festival kali ini.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami yang didampingi wakilnya, Adjo Sardjono juga ikut ambil bagian dalam tarian.

Pembukaan festival makin semarak ketika Wakil Sekretaris Kabinet (Wasekab) RI, Ratih Nurdiati, Kepala Dinas Pariwisata, Ida Hernida dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Sukabumi turut serta engklak-engklakan menari Jipeng.

Mereka menari tarian khas kampung adat Gede Kasepuhan Banten Kidul Ciptagelar, Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok yang dikolaborasikan gerak dan tari modern dalam gerakan massal.

“Kami mencatat rekor terbanyak tari Jipeng dalam pembukaan festival Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Kami mendukung langkah yang telah dilakukan kegiatan pemecahan rekor tari Jipeng,” kata Adjudicator RHR di Indonesia, Lia Mutisari.

Pertunjukan teather khas Sunda dalam acara Festival Geopark Ciletuh,Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat. Foto:Adhi

Sebelum pemecahan rekor, Wasekab RI, Rita Nurdiati sempat menyerahkan bendera Unesco kepada Bupati Sukabumi, Marwan Hamami.

Penyerahan simbolis uamh diiringi pengibaran bendera Unesco raksasa di kawasan destinasi wisata Bukit Cinta, merupakan simbol bahwa kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi bagian dari kawasan destinasi wisata dunia.

“Kami berharap kehadiran destinasi dunia ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar Geopark,” kata Marwan Hamami.

Marwan Hamami mengharapkan pemerintah pusat dan juga Pemprov Jabar terus mendukung kesinambungan destinasi dunia tersebut.

“Mudah mudahan  Gubernur Jabar tidak menghentikan dukungan keberadaan geopark. Kendati ada beberapa daerah yang mengusulkan penataan geopark serupa  di daerahnya,” katanya.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat mengunjungi pengrajin sangkar burung yang tak tau dari lokasi acara Festival Geopark Culetuh. Foto:adhi

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Destinasi Pariwisata RI, Dadang Rizki Ratman mengatakan, kehadiran destinasi dunia dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi daya tarik seni budaya tradisional menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

“Destinasi wisata yang diunggulkan diharapkan dapat berkembang. Dan pengelolaan dapat menilai manfaatkan langsung peningkatan  perekonomian masyarakat. Terutama sosial budaya  yang mengusung kearifan lokal sosial budaya kepada dunia sehingga bermanfaat bagi warga sekitar,” katanya.

Marwan juga sempat berdialog langsung kepada warga yang tinggal di sekitar lokasi acara berlangsung. Bahkan ia menghampiri langsung pengrajin sangkar burung. Beberapa saran disampaikan,terutama untuk bisa memberikan brand atas hasil karya handcraft tersebut.

“Nanti harus dipasang merek ya,biar lebih bagus,” kata bupati.

(adh)

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya