Pertumbuhan Jamaah Umroh Asal Jabar Cukup Tinggi
JELAJAH NUSA – Pertumbuhan jamaah umroh asal Provinsi Jawa Barat cukup tinggi. Kondisi ini tentu membutuhkan jumlah penerbangan yang tak sedikit. Setidaknya dalam setiap tahunnya membutuhkan 1.500 penerbangan langsung ke Madinah.
“Di catatan kami ada sekitar 150.000 (jamaah umroh) di Ciayumajakuning saja. Kalau di seluruh Jawa Barat itu sekitar 300.000 (jamaah). Kalau pakai pesawat ini (jenis Boeing 737), bisa 1500-an penerbangan pertahunnya. Pasar yang besar, dan itu baru umroh saja,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam siaran persnya,kemarin.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini, melepas jamaah umroh, yang diterbangkan perdana dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) langsung menuju Madinah, di BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka, Sabtu pagi.
Pelepasan ditandai dengan penyematan syal umroh dan pemberian visa kepada dua orang perwakilan jamaah.
Para jamaah yang merupakan pengguna jasa Dream Group Tours ini diterbangkan menggunakan pesawat jenis Boeing 737 max B milik maskapai Lion Air.
Gubernur Emil berharap, proses perpanjangan landas pacu sejauh 500 meter akan lebih cepat rampung, sehingga pesawat besar seperti tipe Airbus dapat mulai beroperasi.
Selain itu, meski BIJB masih berfokus pada penambahan rute-rute domestik, Emil berharap sejarah penerbangan internasional pertama BIJB ini menjadi starting point perintisan penerbangan internasional lainnya.
Menjawab pernyataan tersebut, Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengaku pihaknya telah memesan 808 unit pesawat dari tiga pabrik terbesar di dunia. Sebanyak 250 unit diantaranya bertipe Airbus seri terbaru.
Nantinya, selain melayani umroh, pesawat-pesawat baru tersebut akan membuka rute baru melalui anak perusahaan penerbangannya di Thailand dan Malaysia, yakni Thai Lion Air dan Malindo Air.
Edward berharap kedepannya Lion Air mampu melakukan penerbangan langsung ke timur tengah setiap harinya, namun tetap dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat terus mendongkrak minat umroh di Jabar bahkan Jateng.
“Harapan saya, kami (Lion Air) menerbangkan penumpang setiap hari ke timur tengah. Jangan kasih mahal, karena Lion Air terkenal dengan biayanya yang termurah,” kata Edward.
Direktur Teknik dan Operasi Angkasa Pura II Joko Muratmodjo menambahkan, saat ini baru satu maskapai yang aktif beroperasi penerbangan domestik, yaitu Citylink.
Namun rencananya, pada akhir Oktober 2018 mendatang, akan ada beberapa tambahan rute penerbangan dari maskapai rekanan di musim ramai ini.
(adh/ant)