Okupansi Hotel Di Bali Melejit Hingga 95 Persen Selama Annual Meeting IMF

Faktor inilah yang membuat pihaknya berani memproyeksi rata-rata pertumbuhan pendapatan hotel di Bali selama ajang tersebut bisa melesat 40%-50% dari bulan biasanya.

“Bank Indonesia juga pernah memprediksikan bila pertemuan ini akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak, dan konsumsi dari masing-masing hotel. Pertumbuhan ekonomi di Bali bisa tumbuh menjadi 6,4% dari sebelumnya 5,1% berkat pertemuan ini,” ungkapnya.

Apa yang disampaikan Ricky, dibenarkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.

Menurutnya, Indonesia dan Bali khususnya mendapat keuntungan berlipat dari pertemuan yang dihadiri 32.000 orang delegasi dari 189 negara itu.

Suryawijaya mengungkapkan, dampak langsungnya memberi kontribusi yang sangat besar terhadap Bali. Kontribusi IMF-WBG sebesar Rp 1,1 triliun untuk hotel, transportasi, guide, dan lainnya. Selain itu berapa banyak uang yang dibelanjakan oleh 32.000 orang delegasi yang datang.

“Jadi sangat luar biasa efeknya bagi pariwisata dan perekonomian Indonesia khususnya Bali,” ungkapnya.

Koridor Bali Nusa Dua Convention Center disulap menjadi etalase pameran beberapa produk dalam negeri seperti batik dan industri lainnya. Foto:IG

Terpisah Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengatakan hal yang sama. Perhelatan IMF-WBG menghadirkan efek domino positif bagi pariwisata Indonesia. Bukan saja dampak langsungnya, dampak tidak langsungnya lebih besar.

Dimana Bali ataupun Indonesia mendapat promosi gratis ke dunia internasional. Tidak kurang 189 negara mengirimkan tim medianya.

Tentunya mereka yang datang juga mencari informasi terkait destinasi di Bali ataupun di Indonesia. Dikatakan banyak delegasi yang menghubungi para pengelola objek wisata.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya