Menteri Pariwisata Arief Yahya saat mengunjungi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Tanjung Kelayang,Kabupaten Belitung, Provinsi Babel,Senin (29/10/2018). Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Salah satu pilihan tepat dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata adalah dengan menghadirkan kawasan khusus. Dengan cara ini pengembangan destinasi baru bisa lebih cepat. Oleh sebab itu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata menjadi penting.

“Pariwisata itu suatu bisnis yang berkaitan dengan perizinan atau birokrasi. Artinya perizinan bisa dimudahkan dengan KEK,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela-sela kunjungan di KEK Tanjung Kelayang, Belitung, Senin (29/10/2018).

Melalui KEK Pariwisata, izin pembangunan dan pengembangan suatu fasilitas di area wisata dapat melalui 1 pintu. Simpelnya, segala proses tidak belibet.

“One stop one service, disederhanakan semuanya lewat 1 pintu. Yang sudah terjadi adalah ada investor mau masuk susah dan panjang izinnya, jadi dengan KEK semuanya ada di sana,” papar Arief.

Contoh di KEK Tanjung Kelayang ini dipegang oleh ‘PT A’. Jadi semua tinggal diurus di sana. “KEK-nya swasta, pemerintah adalah regulatornya,” jawab Arief.

Arief bermimpi  Indonesia kedepan punya 100 KEK. Berarti setiap provinsi masing-masing 3.

“Contoh KEK adalah seperti di Nusa Dua atau di Mandalika, semua pembangunannya cepat. Di Mandilaka, Lombok mau ada lintasan MotoGP,” kata Arief.

Progres pembangunan Hotel Sheraton di KEK Pariwisata Tanjung Kelayang sekarang sudah mencapai 65 persen. Foto:Dok

Sementara itu Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan progres pembangunan Hotel Sheraton sebagai pendukung KEK pariwisata hingga saat ini sudah mencapai 65 persen.

Dalam artian proses pembangunan sudah berjalan dan tinggal menunggu penyelesaian dan peresmian. Bahkan di beberapa lokasi juga akan bangun sarana pendukung seperti taman serta penataan lainnya.

“Jadi sekarang sudah terlihat pergerakannya bukan hanya sekedar wacana. Tadi rencananya semester satu 2019 akan selesai dan kalau bisa lebih cepat dari itu,” katanya.

Menurut Sanem, beberapa investor juga akan menyusul untuk berinvestasi di area KEK Pariwisata Tanjung Kelayang. Terutama beberapa investor yang sudah melakukan perjanjian kerja sama.

Dirinya mengakui beberapa regulasi masih menjadi kendala yang memengaruhi hal tersebut. Namun selaku pemangku jabatan di daerah dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong percepatan pembangunan di area KEK Pariwisata Tanjung Kelayang tersebut.

(adh)