Indonesia Tawarkan Pariwisata Lifstyle Di Arab Saudi
JELAJAH NUSA – Indonesia hadir alam dalam konferensi investasi The Future Investment Initiative (FII) Conference di Riyadh, Arab Saudi yang akan berakhir, Kamis (25/10/2018). Konferensi yang dimulai sejak Selasa (23/10/2018) itu membahas pariwisata kekinian.
Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Indonesia menawarkan peluang investasi sektor pariwisata dan gaya hidup (lifestyle).
“Saya tetap berkiblat arahan pak Presiden bahwa peluang terbesar saat ini terutama di kawasan kita adalah pariwisata dan lifestyle. Saya berpegang bahwa kita orang Indonesia sangat jago dalam pariwisata dan lifestyle,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Tom, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa sektor pariwisata dan gaya hidup diyakini berpeluang besar menarik investor asing ke Indonesia dalam konferensi tersebut.
Menurut dia, Indonesia memiliki kelebihan menyajikan pengalaman pariwisata dan gaya hidup yang positif, tanpa alkohol, namun tidak menghilangkan kesan keren dan asik.
“Sebuah lifestyle pengalaman yang positif, tidak mabuk-mabukan dan pukul-pukulan, tetapi sebuah pengalaman wisata yang ceria, humoris, dan positif. Saya yakin sekali avour wisata ala Indonesia akan sangat laku sekali di masyarakat Muslim Timur Tengah,” katanya.
Selain mendorong investor untuk bisa berpartisipasi mengembangkan pariwisata Indonesia, Tom juga memproyeksikan pengusaha Indonesia dapat berinvestasi di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah.
Meski nilai investasinya tidak besar, ia meyakini bahwa investasi menjadi tombak terbukanya akses pasar ke negara-negara seperti Arab Saudi, Pakistan, Bangladesh dan India, sehingga Indonesia dapat mempelajari kebutuhan pasar di negara tersebut.
“Pengusaha kita bisa bantu networking ke nasabah yang potensial di sana maupun mitra, supplier, yang potensial harus dua arah, baik itu investasi dari Saudi dan investasi dari Indonesia ke Saudi, peluangnya besar sekali,” kata Tom.
Sementara itu, terkait upaya menarik wisatawan asal Timur Tengah,pemerintah Aceh menargetkan kunjungan wisatawan nusantara yang akan berkunjungan ke provinsi setempat sepanjang tahun 2018 sebanyak empat juta orang.
“Kami optimistis jumlah tersebut akan tercapai seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, salah satunya dengan beragam atraksi wisata yang digelar sepanjang tahun ini,” kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani di Banda Aceh.
Ia menjelaskan pada tahun 2018, Pemerintah Aceh telah menargetkan kunjungan wisatawan nusantara yang datang ke provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sebanyak empat juta orang dan 150 ribu wisatawan mancanegara.
Menurut dia, target kunjungan tersebut akan tercapai seiring dengan beragam top event Aceh 2018 yang digelar sepanjang tahun tersebut yang merupakan bagian menarik minat wisatawan datang ke provinsi setempat.
“Kami memprediksi pasca pergelaran beberapa Top Event Aceh lainnya sepanjang tahun 2018 akan mampu meningkatkan kunjungan baik dari dalam dan luar negeri,” katanya.
Ada pun ragam atraksi wisata yang digelar berpotensi mendatangkan wisatawan meliputi Aceh Culinary Festival, PKA 7, Gayo Alas International (GAMI) Festival 2018, Freediving dan beragam kegiatan lainnya.
Ia mengatakan selain beragam atraksi tersebut, Aceh juga memiliki banyak objek wisata yang menawarkan beragam pemandangan yang luar biasa yang tidak kalah dengan provinsi lainnya di Tanah Air.
(adh)