Begini Emak-emak Pecahkan Rekor Muri Semarak Berbusana Batik
JELAJAH NUSA – Riuh rendah mewarnai suasana pemecahan rekor MURI, Semarak Berbusana Batik yang diikuti 5.000 perempuan yang digelar oleh Persatuan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira), di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/10/2018).
Acara pemecahan rekor MURI ini digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu. DPD Perwira Jabar sebagai penggagas acara ingin lebih mengenalkan batik sebagai warisan dunia kepada masyarakat dan generasi muda.
Para peserta yang didominasi emak-emak tampak antusias mengikuti rangkaian acara pemecahan rekor tersebut. Beragam busana batik dari berbagai daerah mereka kenakan dengan bangganya.
Tidak hanya menggunakan batik biasa, para peserta juga memadukan batik yang dikenakan dengan paduan busana lainnya. Ada yang menggunakan topi koboi dan paduan lainnya.
Sejumlah tamu undangan juga terlihat hadir pada acara tersebut. Di antaranya Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya, Ketua DPP Perwira Elza Syarif Nasution, Ketua DPD Perwira Jabar Rini Sujiyanti dan tamu undangan lainnya.
Senior Manajer MURI Yusuf Ngadri mengatakan pihaknya akan mencatat kegiatan sehari dengan berbusana batik terbanyak mencapai 5.000 orang sebagai rekor MURI. Nantinya catatan tersebut akan dicetak dalam buku rekor MURI 2018 yang akan terbit pada tahun depan.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga memberikan secara langsung piagam penghargaan rekor tersebut kepada Ketua DPD Perwira Jabar Rini Sujiyanti. Menurutnya kegiatan ini merupakan hal positif untuk mengenalkan warisan budaya Indonesia.
“Kami dukung kegiatan ini, terlebih batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui Unesco,” kata Yusuf dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua DPD Perwira Jabar Rini Sujiyanti menuturkan semarak batik rekor MURI 2018 dilakukan dalam rangka hari batik nasional 2 Oktober. Pihaknya awalnya menargetkan 5.000 perempuan berbusana batik ternyata melebih target yang ada.
“Berdasarkan pendaftaran ada 7.000 orang yang mendaftar pada kegiatan ini,” ucapnya.
Peserta, kata dia, di antaranya peserta senam zumba dan maumere, peserta mewarnai sebanyak 1.500, menggambar sebanyak 500 orang dan pemilik 300 stand di halaman Gedung Sate.
“Kami Perwira selenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap anak bangsa, selain rekor muri untuk masy jabar ada kegiatan di Gedung sate yaitu pameran bazar ukm dan umkm,” ujar dia.
Lebih jauh, pihaknya pun ingin berperan dalam memajukan perempuan wirausaha dan mengembangkan kewirausahaan pada umumnya.
“Kami sudah terbentuk di 27 kab kota, kami akan angkat kembangkan dan memajukan serta batik daerah se jabar.Dukung satu desa satu produk,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPP Perwira Elza Syarif Nasution menambahkan batik merupakan kebanggaan Indonesia sebagai warisan tak benda yang sudah Diakui dunia. Perwira punya andil dalam melestarikan dan mempertahankan warisan tersebut.
Lebih jauh Elza meminta agar Perwira tidak hanya berkumpul namhn harus memiliki target sebagai tonggak ekonomi indonesia.
“Perempuan diajak cari dana sendiri tidak ngemis. Tapi dari rumah bisa jaga anak dan mengurus suami di rumah,”ungkapnya.
(dtk/adh)