Asyiknya, Berwisata Ke Penangkaran Penyu Pantai Pangumbahan

Para wisatawan rela menunggu saat pelepasan tukik (penyu hijau) di Pantai Pangumbahan, di Kawasan Ujung Genteng Kecamatan Ciracap,Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat. Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat tak saja memiliki keindahan alam pegunungan yang menjadi magnet para wisatawan. Tetapi juga hamparan pantai pasir putihnya yang menawan. Satu diantaranya adalah  Pantai Cibuaya yang berada di Kawasan Ujung Genteng Kecamatan Ciracap.

Ada lagi Pantai Pangumbahan dimana kawasan ini merupakan  Pusat Penangkaran Penyu dan menjadi favorit para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Inilah wisata edukasi penangkaran konservasi penyu yang selalu ramai pengunjung.Ribuan penyu yang berasal dari Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi dikarantina dan dilestarikan dari kepunahan di tempat ini.

Tempat ini juga menjadi salah satu pilihan destinasi wisata edukasi yang berada di Kawasan Geopark Ciletuh. Cukup mengeluarkan uang Rp 10 ribu, Anda bisa ikut serta dalam melepaskan ratusan penyu ke laut.

Setiap harinya ratusan tukik dilepaskan di tempat ini. Tujuannya supaya suhunya tidak terlalu panas dan tukik dapat mengejar tenggelamnya sinar matahari. Tukik hijau ini sangat dijaga kelestariannya, karena bisa menjaga ekosistem di laut.

Jangan khawatir, kendaraan roda dua, mobil pribadi hingga Bus Pariwisata bisa masuk kawasan ini.

Jadwal pelepasan tukik (bayi penyu) dimulai dari jam 17.30 tapi sebelum waktu yang ditentukan, para pengunjung biasanya sudah bersiap-siap ingin melihat langsung tukik dilepaskan. Mungkin karena menyaksikan pelepasan bayi penyu adalah hal yang unik yang tidak semua orang bisa melakukannya,pengunjung un rela berdesak-desakan untuk melihat lebih dekat.

Seperti yang terlihat,belum lama ini, antraksi yang dinantikan dimulai, terlihat enam pegawai kawasan konservasi yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, membawa enam ember besar yang berisi tukik.

Mereka berjalan ke tepian pantai yang sudah dipasang tali pembatas pengunjung. Pada saat enam ember tersebut ditumpahkan, para pengunjung berebut untuk melihat secara dekat tukik berjalan ke laut.

Petugas konservasi menyebutkan bahwa bayi penyu itu akan kembali ke pantai Pangumbahan sekitar 20 sampai 25 tahun mendatang.

Bayi penyu yang dilepas dari suatu pantai, maka akan kembali untuk bertelur ke pantai tempat dilepaskan.

Begitupun tukik-tukik yang dilepaskan dari pantai Pangumbahan akan kembali lagi ke pantai Pangumbahan.

Menurut para ahli, dari seribu penyu yang dilepaskan, hanya satu ekor yang akan hidup. Itulah mengapa penyu temasuk satwa yang dilindungi keberadaannya.

Induk tukik yang mendarat di pantai pangumbahan bisa lima kali bertelur, biasanya pada minggu pertama naik ke darat bertelur sekitar 60 butir telur, kemudian dua minggu kemudian meningkat menjadi 80 telur.

Tapi bisa juga induk tukik sekali bertelur lebih dari 100. Biasanya penyu bertelur pada malam hari dan suasana harus hening, tidak berisik juga jangan ada cahaya, harus gelap.

Setelah bertelur, induk penyu akan kembali ke lautan. Jika ingin menyaksikan langsung penyu bertelur, pengunjung bisa menghubungi petugas.

Telur-telur yang dikeluarkan oleh induk tukik, direlokasi oleh petugas konservasi ke tempat penetasan telur penyu dan diinkubasi.

Proses dari telur sampai menjadi tukik membutuhkan waktu sekitar 46 hari. Telur penyu kebanyakan menetas pada malam hari, lalu anak-anaknya didata dan dikarantina, untuk diperiksa kesehatannya.

Selanjutnya, jika sudah siap, tukik dilepaskan ke laut pada sore hari. Daya jelajah penyu sangat luas, sekitar 12 ribu mil.

Menurut petugas, berdasarkan penelitian dengan memasang alumunium pada penyu sebagai tanda konservasi di Pangumbahan, Ujung Genteng, penyu yang dilepaskan sampai di Australia.

Nah, jika  sobat Jenus ingin menyaksikan langsung penyu bertelur atau melepas bayi penyu ke lautan, sebaiknya  menginap di Ujung Genteng karena kalau perjalanan pulang pergi rasanya terlalu beresiko dan melelahkan.

Rute Menuju Pantai Ujung Genteng:

Dari Jakarta

Ciawi –> Cicurug –> Cibadak –> Cikembang –> Warungkiara –> Pelabuhanratu –> Jampang Kulon –> Surade –> Ujung Genteng.

Dari Bandung

Bandung –> Cianjur –> Sukabumi –> Jampang Tengah –> Jampang Kulon –> Surade –> Ujung Genteng.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya