Pasca Kunjungan Presiden,Lombok Perlu Percepatan Recovery
JELAJAH NUSA – Lombok,Nusa Tenggara Barat yang menyimpan banyak destinasi bertarap internasional harus segera kembali pulih. Pasca bencana gempa bumi yang memporak-porandakan sebagian kawasan tersebut juga telah banyak menelan korban.
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja di Lombok pada Senin,(13/08/2018) membawa dampak positif pada percepatan recovery pariwisata di Lombok.
Presiden Jokowi di lokasi gempa memberikan arahan kepada para pejabat terkait agar penanganan pascagempa dapat berjalan baik dan perekonomian wilayah setempat segera pulih.
Menpar Arief Yahya memuji langkah cepat Presiden Jokowi untuk recovery di masyarakat, seperti rumah sakit, perumahan, infrastruktur dasar dan utilitas dasar yang kesemuanya berkaitan langsung dengan ekosistem pariwisata.
“Semua yang disentuh Pak Presiden Jokowi itu akan mempercepat ekosistem pariwisata di Lombok, NTB sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik dunia,” kata Menpar Arief Yahya, usai memantau perkembangan terkini di Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Selasa (14/08).
Menpar Arief Yahya menjelaskan, industri pariwisata itu tidak bisa berdiri sendiri karena untuk unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) harus melibatkan banyak pihak lain antara lain airlines, airport, authority, security, healty and hygiene, environment sustainability, maupun ICT dan lainnya.
“Semua yang disentuh Presiden impact-nya sangat besar dalam recovery pariwisata Lombok,” kata Menpar Arief Yahya.
Dalam kunjungannya ke korban gempa Lombok, Presiden Jokowi juga menyinggung gempa yang terjadi di Rinjani pada 29 Juli 2018 lalu yang sempat berdampak pada wisman Thailand dan Malaysia.
Presiden mengatakan, masih ada tiga desa yang belum (terjangkau) karena posisinya menuju ke puncak Gunung Rinjani yang tidak bisa dijangkau oleh motor apalagi mobil.
“Saya sudah perintahkan kepada Panglima TNI supaya diselesaikan masalah yang ada karena di sini sebenarnya stand by empat heli yang bisa digunakan,” kata Presiden Jokowi.
Langkah percepatan me-recovery di kawasan Rinjani itu akan cepat menghidupkan pariwisata di sana. Rinjani, menurut Menpar Arief Yahya, adalah salah satu destinasi alam yang menjadi andalan Lombok.
Pariwisata di Rinjani yang belakangan ini sangat populer di kalangan wisatawan minat khusus (special interest ) di seluruh dunia banyak memberdayakan masyarakat setempat.
Sementara itu Tim Crisis Center Kemenpar hari itu juga ingin memastikan ke dermaga Gili Trawangan dan Gili Air. “Saat ini bersama Yon Zipurmar sedang mempercepat berfungsinya dermaga pariwisata di teluk Nare,” kata Kadispar NTB Lalu M Faozal melaporkan lewat video conference dengan Menpar Arief Yahya di Cricis Center Kemenpar.
Menpar Arief Yahya mengatakan, permintaan dari wisatawan mancanegara (wisman) diantaranya dari Australia mulai banyak, mereka meminta Kemenpar memberi kepastian kapan Lombok siap menerima kunjungan wisman lagi.
“Mereka meminta agar ada percepatan recovery sehingga bisa dibuka bagi wisman. Saya sedih sekaligus gembira dan senang. Sedih karena belum berani membuka karena masih proses recovery, senang karena publik dunia meyakini bahwa proses recovery bisa cepat,” kata Menpar.
(adh)