Menpar Bangga Sanur Village Festival Rajai Treding Topik
JELAJAH NUSA – Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan rasa bangga karena tiga rangkaian kegiatan Sanur Village Festival 2018, menjadi trending topik nasional di dunia maya. Ini menandakan pariwisata Indonesia terus melanjutkan tren yang membaik.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat memberikan sambutan pada opening ceremony Sanur Village Festival 2018, yang juga dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, di Lapangan Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali, Kamis malam (23/8/2018).
“Tiga-tiganya menjadi trending topik nasional. Jadi yang pertama tadi siang kita melakukan ‘One Island One Management’ jadi trending topik nasional. Yang kedua kita melakukan peresmian Markplus Center. Dan sekarang trending topik nomor satu adalah #PesonaSanurVillageFestival. Selamat sekali lagi,” kata Menpar Arief Yahya, dalam keterangan persnya,Jumat (24/8/2018).
Menpar Arief Yahya, membuka acara dengan penancapan wayang yang dilanjutkan pertunjukkan kembang api.
Pada SVF 2018 ini, Menpar Arief Yahya, bersama Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, serta para pejabat daerah, dan industri swasta juga menerima Award of Apreciation karena selalu mendukung terlaksananya acara Sanur Village Festival, yang merupakan pelaksanaan ke 13 kalinya pada tahun 2018 ini.
Siang harinya, Menpar Arief Yahya, beserta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, meresmikan MarkPlus Center for Tourism & Hospitality (MPCTH) di Sanur, Bali.
“Keberadaan MPCTH di Bali sangat strategis. MPCTH merupakan pusat pengembangan bisnis khusus industri pariwisata dan hospitality, dan Bali merupakan gerbang dan barometer pariwisata nasional,” kata Arif Yahya.
Keberadaan MPCTH telah menjawab pengembangan infrastruktur, destinasi pariwisata, pemasaran, kebijakan pemerintah dan ekosistem secara komprehensif, dan SDM pariwisata lokal yang berdaya saing global.
Selain itu, MPCTH juga merancang berbagai macam aktivitas dan program, seperti seminar nasional terkait pasar utama dengan narasumber yang beragam dan akan memadukan perspektif Penta Helix.
Sebelumnya, Menpar Arief Yahya juga menjadi salah satu panelis dalam Diskusi Pariwisata yang merupakan rangkaian kegiatan Sanur Village Festival 2018 dengan tema “New Bali: One Island One Management”, di Griya Hotel Santrian, Bali.
Menpar juga mencoba aplikasi Gowes, aplikasi layanan penyediaan sepeda melalui smartphone sebagai bentuk digitaliasi layanan publik di pantai Sanur, Bali.
Sebenarnya sejak pagi hari, Menpar Arief Yahya telah mengikuti berbagai rangkaian acara, salah satunya pelepasan anak penyu/tukik, sebagai simbol bahwa Sanur Village Festival mengedepankan Pariwisata Berkelanjutan (sustainability tourism).
“Sanur Village Festival bukan hanya fokus terhadap atraksi pariwisata, tetapi juga turut serta beraksi melestarikan lingkungan. Semakin dilestarikan semakin menyejahterakan”, katanya.
Selain itu, dilakukan pula berbagai kegiatan aksi hijau dan pelestarian alam, antara lain penanaman terumbu karang, beach clean up, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup maupun kampanye hijau.
“Natural maupun cultural harus lestari dan berkelanjutan agar dapat menjadi sumber devisa yang tak berhenti. Program pariwisata berkelanjutan juga terbukti meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF), pada 2017 daya saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 42 dari peringkat 50 pada 2015.
(adh)