BPPD Sulsel-Jabar Bangun Kerjasama Pariwisata

Dua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Jawa Barat menandatangi MoU kerjasama pengembangan pariwisata. Foto:Jelajah Nusa/adhi

JELAJAH NUSA – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Sulawesi Selatan membangun kerjasama dengan BPPD Jawa Barat. Kerjasama ini dalam upaya mengembangkan pariwisata dengan membentuk konektivitas para pelaku pariwisata di daerah masing-masing.

“Goal main-nya, kita ingin ada kesepahaman dan pandangan yang sama dalam membangun pariwisata. Kami siapkan destinasi bagi wisatawan asal Jawa Barat yang ingin berkunjung ke Sulawesi Selatan. Sebaliknya,selama ini banyak juga masyarakat Sulsel yang berwisata di Bandung, dan Jawa Barat secara umum,” demikian disampaikan Ketua Badan Promosi Pariwiata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan, H Andi Januar Jaury Darwis, Kamis (2/8/2018), dalam acara Penandatangan MoU Antara BPPD Sulawesi Selatan dan BPPD Jawa Barat di Saung Angklung Udjo,Bandung.

Ketua Badan Promosi Pariwiata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan, H Andi Januar Jaury Darwis. Foto:adhi

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan H.A Musaffar Syah, Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Barat Budi Ardiansjah,General Manager Hotel Se-Bandung,Pengurus PHRI,Himpunan Pemandu Pariwisata (HPI) dan pelaku industri pariwisata Jawa Barat  lainnya.

Menurut Andi, saat ini sektor pariwisata telah mampu menggeser sektor minyak dan gas bumi (Migas) sebagai primadona. Pariwisata telah  memberikan kontribusi terbesar kepada pendapatan negara.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pariwisata selalu menunjukkan pertumbuhan positif, terlebih lagi sub sektor restoran yang mencapai 5%.

Ketua BPPD Jawa Barat Cecep Rukmana saat memberikan sambutan dalam acara Penandatangan MoU antara BPPD Sulsel dan BPPD Jabar. Foto:adhi

“Ini artinya peluang pengembangan pariwisata di tanah air masih sangat terbuka lebar.Memang  saat ini kita sedang mengalami defisit neraca berjalan,namun hal ini tak harus menyurutkan kita untuk terus membangun sektor pariwisata,” lanjut.

Andi berharap dari kerjasama yang dibangun antara dua daerah (Sulsel-Jabar) bisa membuahkan hasil bagi kedua daerah. Khususnya dalam mengiatkan kunjungan wisatawan nusantara di daerah masing-masing.

“Silahkan datang ke Sulsel. Kami memiliki banyak pantai. Bahkan  di Bulukumba merupakan kawasan trumbu karang terbesar ketiga di dunia. Kami juga memiliki pegunungan seperti di Jawa Barat ini,” katanya.

Foto bersama seusai acara penandatangan MoU antara BPPD Sulawesi Selatan  dan BPPD Jawa Barat. Foto:adhi

Sementara itu Ketua BPPD Jawa Barat Cecep Rukmana mengemukakan bahwa kerjasama antara dua daerah ini perlu disyukuri. Sebab tren wisatawan sekarang adalah melakukan traveling,bukan single destinasi. Mereka selalu mencari hal baru,panorama baru dan spot-spot wisata baru.

“Oleh sebab itu kerjasama ini bisa menurunkan semua pelaku industri pariwisata ke daerah masing-masing untuk saling menjajaki dalam memperkenalkan destinasi masing-masing,” katanya.

Bagi pelaku industri perjalanan wisatawan seperti travel,hotel dan lainnya bisa saling bertukar informasi sekaligus membangun kerjasama bisnis.

Point nota kesepahaman antara BPPD Sulsel dan BPPD Jawa Barat diantarannya adalah;Para pihak (BPPD Sulsel-BPPD Jabar) sepakat untuk menjalin kesepahaman serta memfasilitasi komunikasi pariwisata dan kerjasama antara provinsi Jawa Barat dan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu upaya mempromosikan pengembangan industri pariwisata.

Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk mewujudkan;

  1. Terciptanya pengembangan industri pariwisata
  2. Mengembangkan potensi pariwisata dan memberdayakan usaha di daerah dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan baik pusat maupun yang di daerah yang terkait dengan pariwisata

Objek dan ruang lingkup kerjasama;

  1. Pengembangan industri pariwisata
  2. Meningkatkan kerjasama promosi pariwisata secara terpadu
  3. Saling mendorong dan menganjurkan kedua provinsi sebagai daerah tujuan wisata untuk mencapai target pasar wisatawan
  4. Meningkatkan peran media lokal dan memperkuat komunikasi serta partisipasi informasi pariwisata
  5. Memperkuat komunikasi dan kunjungan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dalam dua provinsi.
  6. Efektif mendukung kerjasama dua provinsi di aspek perencanaan pariwisata dan saling menginformasikan kalender pariwisata dua provinsi

Pelaksanaan kesepaham ini didasarkan atas prinsip efektivitas usaha kemandirian dan saling menguntungkan serta disesuaikan dengan kondisi atau ketentuan para pihak. Jangka waktu kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun.

 

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya