Berjuta Doa Untuk Lombok Bangkit
JELAJAH NUSA – Malam itu angin menyapu lembut. Kesaduhan menyelimuti Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebuah Doa bersama untuk #LombokBangkit tengah digelar tepat pukul 19.30 dan berakhir pukul 22.00 WITA.
Doa dan Tausiyah untuk #LombokBangkit dipimpin oleh Ustadz Jufri Sahati. Menurutnya, doa dan dzikir digelar sebagai bentuk motivasi kepada masyarakat yang sedang tertimpa musibah.
“Ini sebuah motivasi buat rakyat Lombok dan NTB. Sebagai bentuk kepedulian dari Dinas Pariwisata NTB dan Kementerian Pariwisata terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Musibah yang telah terjadi ini sudah kehendak Allah. Tinggal bagaimana kita mengintrospeksi diri. Serta bersinergi antara aparat dan masyarakat untuk membangun Lombok kembali,” kata ustadz yang memiliki wajah ganteng dan juga piawai di layar kaca ini.
Acara yang merupakan Opening Ceremony Bulan Pesona Lombok Sumbawa (BPLS) 2018, dihadiri Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, didampingi Sekda NTB H Rosiady Sayuti, beserta perangkat di bawahnya.
Hadir juga ratusan masyarakat dan juga tokoh agama serta tokoh masyarakat.Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin mengatakan, kegiatan ini memiliki banyak makna.
“Tujuan digelarnya doa bersama untuk Lombok Bangkit ini adalah merupakan Opening Ceremony BPLS 2018 sekaligus acara tasyakuran Hari Ulang Tahun RI ke 73,” ujar H Muhammad Amin.
Amin menambahkan, BPLS 2018 menjadi titik awal kebangkitan NTB. Juga untuk membangun solidaritas kebersamaan.
“Dengan event ini, kita akan bangkit. tinggal kita tingkatkan kebersamaan, solidaritas kolektif semua unsur di daerah ini. Kita bangun kembali Lombok Barat dan Utara, ayo, mari kita sukseskan juga BPLS 2018 ini,” ajaknya.
Opening ceremony BPLS 2018 sendiri, diakhiri dengan petikan gitar dan lengkingan suara emas penyanyi balada legendaris, Ebiet G Ade. Pengunjung yang hadir, dibuat terpesona.
Ebiet membius penonton dengan tembang-tembang hits-nya. Seperti ‘Elegi Esok Pagi’, ‘Lagu untuk Sebuah Nama’, ‘Camelia’, ‘Kecup Keningmu’, ‘Cintaku Kandas’, ‘Titip Rindu Buat Ayah’ dan ditutup dengan lagu ‘Berita Kepada Kawan’.
Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendry Noviardi mengatakan, BPLS 2018 akan berlangsung hingga 23 September.
Event yang masuk Calendar of Event Kementerian Pariwisata ini akan diisi berbagai kegiatan. Lokasinya tersebar di semua kabupaten dan kota di NTB.
“Berbagai atraksi dan hiburan akan disuguhkan, seperti Festival Kota Tua Ampenan, Festival Sembalun Hortikultura, dan nantinya akan ada closing ceremony yang dipusatkan di Gili Mas Lombok Barat. Tetapi karena Pulau Lombok masih dalam pemulihan pasca gempa, kita festival ini akan bersentuhan dengan recovery,” terang Hendry Noviardi.
Hal senada disampaikan Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar Ricky Fauzi. Ia pun berharap pariwisata Lombok dapat segera bangkit.
“Gempa yang melanda Lombok, telah membuat sejumlah infrastruktur rusak, tetapi sejumlah destinasi wisata masih terhindar dari gempa, sehingga masih aman untuk dikunjungi siapapun. Terlebih Pak Gubernur (TGB Zainul Madji-red) juga telah memastikan NTB saat ini aman dan beberapa kawasan wisata seperti Kuta Mandalika tidak terdampak gempa,” kata Ricky Fauzi
Selain sejumlah destinasi, Lombok International Airport, Pelabuhan Laut Lembar, Sekotong dan banyak tempat lainnya di Lombok Selatan dan Lombok Barat aman dikunjungi.
“Jadi, NTB, terutama Lombok, Insya Allah, aman dikunjungi siapapun. Termasuk wisatawan, ayo datang dan saksikan Bulan Pesona Lombok Sumbawa,” pungkasnya.
Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, juga optimis pariwisata Lombok akan segera pulih.
“Seluruh stakeholder pariwisata NTB sudah memperlihatkan kemampuannya saat bencana datang. Mereka bisa mengevakuasi wisatawan dengan baik,” katanya.
Sekarang, seluruh stakeholder harus bahu membahu membangkitkan Lombok.
“Dengan apa yang telah mereka perlihatkan, saya yakin Lombok segera bangkit,” tutupnya Menpar.
(adh)