Yaaa..Mega Wisata Icakan Tutup
JELAJAH NUSA – Tutupnya destinasi Mega Wisata Icakan di Kabupaten Ciamis,Jawa Barat mendapat reaksi warganet sekaligus ekpresi rasa sedih. Destinasi yang sudah menjadi ikon Kota Ciamis ini mengalami penurunan pengunjung dan mulai merugi.
Kabar tutupnya Mega Wisata Icakan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, cukup mengagetkan hingga menjadi perbincangan di dunia maya. Karena, Icakan ini merupakan tempat rekreasi buatan terbesar dan sudah menjadi ikon wisata Ciamis.
Awal munculnya Icakan tutup, postingan dari akun facebook Icakan Ciamis pada 7 Juli 2018, isinya pemberitahuan, “Terhitung tanggal 8 Juli 2018, Mega Wisata Icakan Ciamis resmi ditutup untuk umum. Kami ucapkan terimakasih banyak kepada pengunjung yang sudah datang ke Icakan. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan yang berkaitan dengan wisata Icakan. Terimakasih. ‘Owner Mega Wisata Icakan’.”
Postingn ini cukup mengagetkan. Sehingga ratusan warganet langsung membagikan postingan itu. Bahkan ratusan komentar tanggapan dan bertanya-tanya mengenai Icakan yang tutup secara tiba-tiba.
Seperti akun Facebook Kufit Shavitri:Padahal icakan mah bagus, akses menuju lokasina diperhatikan di-saesae diaspal sareng teu nyusahkeun pengunjung nu bade dateng, teu jiga wisata nu di Ciawi, lokasi na mengecewakan dan menyusahkan hiksss.. tapi ya sudahlah, sangat disayangkan memang, tapi mungkin itu yang terbaik,” tulisnya.
“Pantesan..hiks.. baru tahu infonya. Kemarin minggu saya ke sana ditutup. Padahal udah jauh-jauh, akhirnya balik lagi,” kata warganet lainnya, Entin Wijayanti.
Bahkan, muncul kabar bahwa Mega Wisata Icakan akan dijadikan sebuah pondok pesantren. Seperti yang diutarakan akun facebook Yanti Rohayati.
“Denger selentingan kabar Icakan yang dulu akan hijrah menjadi ke arah yang lebih baik, katanya mau dijadikan pesantren ya… Soalnya yang punya udah hijrah,” tulisnya.
Ada juga yang mengaitkan dengan hal mistis seperti komentar akun Indra Las. “Indah namun mengerikan. 2X ke Icakan aya nu kitu wae geuning. Setuju pisan lamun Icakan jadi pasantren,” katanya.
Pemilik Mega Wisata Icakan H Maman memang secara resmi belum menyampaikan perihal penutupan ini. Saat dihubungi melalui telepon genggam pengusaha mega baca ini belum memberikan jawaban.
Namun pada pertengahan 2012 silam,Maman pernah menyampaikan obesinya bahwa membangun tempat wisata ini adalah untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Ciamis.
“Selama ini masyarakat Ciamis dan sekitarnya kan tak ada tempat berwisata, maka saya bangun ini. Semoga bisa memberkan manfaat juga bagi perkembangan pariwisata di daerah ini,” ungkapnya.
Namun demikian, kabar tutupnya Mega Wisata Icakan dibenarkan oleh salah seorang perwakilan koordinator keamanan area wisata tersebut, Diding Suhadi alias Ici.
Menurut dia, Icakan mulai resmi tutup 8 Juli 2018. Alasannya, kata dia, Icakan saat ini sudah tidak laku dan pengunjung sudah tidak banyak seperti dulu. Sehingga pemasukan tidak sebanding dengan pengeluaran.
Itu dipicu karena sekitar dua tahun ke belakang, sambung dia, owner Icakan memberlakukan aturan kolam renang wahana air tidak bisa menyatu atau dipisah antara lelaki dengan perempuan.
“Memang dari tahun ke tahun wisatawan terus berkurang. Terlihat saat libur hari besar, tahun sebelumnya dari 3.000 wisatawan, tahun ini hanya 2.000. Upah untuk pegawai juga disubsidi dari Jakarta,” ucap Diding.
Sejak awal berdiri sekitar 2007, jumlah karyawan Icakan mencapai 100 orang. Bahkan pengunjung paling banyak bisa mencapai 10.000 wisatawan dari berbagai daerah. Destinasi wisata ini berdiri di area seluas kurang lebih 13 hektar.
Pada tahun 2008 kemudian mengawali pembangunan fasilitas area parkir, masjid besar, water boom dan kolam ombak.
“Terakhir ada 50 karyawan, kemudian dikurangi sekarang paling hanya 25 karyawan itu untuk bersih-bersih taman dan lokasi saja,” jelasnya.
Diding mengaku tidak mengetahui secara pasti lahan 20 hektar taman rekreasi Icakan ini akan digunakan untuk apa. Namun ada kabar bahwa tempat akan digunakan untuk pusat pendidikan.
“Belum tahu untuk apa, mudah-mudahan lebih baik untuk pendidikan misalnya. Itu bagaimana yang punya,” kata Diding.
Sementara itu, Dinas Pariwisata Ciamis mengaku sangat prihatin atas tutupnya Mega Wisata Icakan. Karena, Icakan sudah menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Ciamis.
“Sangat disayangkan Icakan kalau benar sampai tutup, padahal ikon wisata Ciamis, kami selalu mempromosikannya dan sudah ada di buklet kami,” ucap Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia.
(adh/dtk)