Perlu Segera Dibuka Jalan Alternatif Ke Lembang
JELAJAH NUSA – Akses jalan menuju kawasan wisata di Lembang,Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat saat ini sudah sangat padat. Terlebih memasuki musim liburan praktis kemacetan terjadi dimana-mana. Oleh sebab itu,perlu solusi menghadirkan jalan alternatif sehingga bisa mengurai kepadatan lalulintas.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat sendiri sudah mengusulkan pembukaan akses Jalan Cikalongwetan-Cipada untuk mengurai kemacetan di Lembang.
“Saat libur Lebaran kemarin pun, kunjungan ke Lembang membeludak. Banyak wisatawan yang terjebak kemacetan, sehingga urung berwisata ke beberapa tempat,” kata Kepala Disparbud KBB Sri Dustirawati di Ngamprah, Selasa, (10/7/2018).
Kawasan Lembang di utara Bandung Barat memang kerap menjadi destinasi wisata masyarakat dari berbagai daerah. Kawasan ini menawarkan berbagai wisata alam dengan udara sejuk khas pegunungan sebagai daya tariknya.
Sri menuturkan, akses Jalan Cikalongwetan-Cipada dibutuhkan agar ada jalur baru menuju Lembang via Kecamatan Cisarua. Sebab sejauh ini, jalur menuju Lembang terutama dari Jakarta sebagian besar hanya melalui Tol Pasteur, Kota Bandung.
Akses Jalan Cikalongwetan-Cipada nantinya juga bisa menghubungkan lalu lintas dari Lembang menuju Kota Walini yang bakal menjadi daerah pertumbuhan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, daerah Walini rencananya juga akan menjadi destinasi wisata baru di Bandunarat.
“Jadi memang, akses jalan ini sangat penting untuk mendukung sektor pariwisata. Sebab, pariwisata tidak hanya berbicara lokasi, tetapi juga akses dan juga atraksi,” katanya.
Terkait dengan hal itu, Sri mengaku sudah menyampaikannya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk ditindaklanjuti. Dia berharap agar pada pemerintahan baru nanti, akses Jalan Cikalongwetan-Cipada bisa terwujud.
Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Vega membenarkan, jalur Lembang selalu padat saat msim liburan, termasuk pada Lebaran kemarin. Data Dishub menunjukkan, ada kenaikan 9,25 persen kendaraan yang melintasi Lembang.
Sebagian besar kendaraan yang melintasi Lembang yaitu sepeda motor dengan kenaikan 14 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, jumlah mobil naik 4 persen dan kendaraan lainnya turun 14 persen
Menurut Vega, naiknya volume lalu lintas di Lembang saat momen Lebaran kemarin disebabkan banyak masyarakat yang berlibur ke sejumlah tempat wisata.
“Puncaknya H+3. Lalu lintas sempat tersendat, tetapi kepolisian memberlakukan rekayasa seperti one way, sehingga kemacetan bisa diatasi,” katanya.
Langkah cepat memang harus segera dilakukan sehingga bisa menghindari terjadinya kepadatan lalulintas menuju Lembang dan sebaliknya.
(adh)