Peluang BIJB Berangkatkan Haji 2018 Cukup Terbuka

Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan saat meninjau Bandara Kertajati (BIJB) memberikan penjelasan kepada wartawan. Foto:Dok

JELAJAH NUSA – Kepastian pemberangkatan jemaah haji melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) terbuka lebar. Ini setelah Sekretaris Daerah (Sekda)  Provinsi Jawa Barat Iwa Kartiwa  menjanjikan masih ada peluang bagi BIJB  di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, untuk memberangkat calon jamaah haji asal Jawa Barat pergi ke Tanah Suci tahun 2018.

“Alhamdulillah sudah dalam proses, masih ada peluang untuk nanti bisa digunakan terkait pemberangkatan haji. Intinya masih optimis bahwa pelaksanaan (pemberangkatan haji) bisa sebagian di BIJB,” kata Iwa Karniwa, di Kota Bandung, Rabu (4/7/2018).

Menurut dia, hingga saat ini Pemprov Jawa Barat terus mematangkan rencana pemberangkatan jamaah haji dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Selain itu, lanjut Iwa, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memuluskan rencana tersebut dan dari hasil koordinasi yang telah dilakukannya, dirinya optimistis rencana tersebut terealisasi pada musim haji tahun ini.

Akan tetapi, kata dia, untuk teknis pemberangkatan haji dari bandara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 24 Mei 2018 itu sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Agama.

Ia mengatakan Kementerian Agama telah mengantongi solusi terkait sejumlah persoalan yang diprediksi akan terjadi dalam merealisasikan rencana tersebut tapi dirinya enggan memaparkan solusi yang menjadi kewenangan Kemenag itu.

“Kalau dari kita kemungkinan nanti embarkasi diberesin semua, kemudian calon jamaah haji ditarik ke bandara. Tapi mengenai teknis dan lain sebagainya, teman-teman komunikasi dengan Kemenag karena mereka yang mempunyai tupoksi untuk itu,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya harus lebih hati-hati dalam merealisasikan pemberangkatan jamaah haji dari Bandara Kertajati, terutama menyangkut persoalan keimigrasian.

Terlebih mulai tahun ini, seluruh jamaah haji asal Indonesia mendapatkan fasilitas khusus yakni proses imigrasi dilakukan langsung di Jeddah, Arab Saudi.

“Jadi ini kan baru pertama kali Indonesia dipercaya oleh Arab Saudi di mana proses imigrasinya di negara orang lain. Di Indonesia ini sebetulnya sangat riskan, ini yang menjadi pembahasan sampai tiga tahun hingga akhirnya diputuskan proses imigrasinya dilakukan di Jeddah,” kata dia.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat, M Iriawan menyatakan Pemprov Jawa Barat terus berupaya agar Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa digunakan untuk memberangkatkan calon jamaah haji pada 2018.

“Tentunya, kita terus berupaya agar Bandara Kertajati itu bisa digunakan untuk memberangkatkan calon jamaah haji, minimal calon jamaah haji asal Jawa Barat bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji itu terbangnya dari Bandara Kertajati lah. Mohon doanya, Insha Allah,” katanya di Kota Bandung, Selasa (3/7).

Ditemui usai meninjau pelaksanaan PPBD 2018 di SMAN 5 Kota Bandung, ia menambahkan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Dirjen Imigrasi terkait pemberangkatan calon jamaah haji dari Bandara Kertajati.

“Kami sudah ketemu dengan Kemenhub dan siap membantu untuk kelancaraan udara, kemudian dari imigrasi juga siap. Ini ada yang belum siap dari Kementerian Agama, tapi kita tetap berupaya maksimal agar bisa berangkat dan kita sedang negosiasi juga dengan Kementerian Agama,” jelasnya.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya