Ketua BPC PHRI Kabupaten Cianjur Nano Indrapraja saat memberikan pemaparan dalam acara diskusi rutin yang digekar PHRI dengan stakeholter pariwisata Cianjur. Foto:Jelajah Nusa/adhi

JELAJAH NUSA – Pemerintah daerah Kabupaten Cianjur,Jawa Barat harus segera mengukuhkan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) untuk merespon tingginya minat wisatawan yang ingin berkunjung ke daerah ini.

Ketua Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Cianjur, Nano Indrapraja mengemukakan pentingnya keberadaan BPPB agar bisa segera menyusun agenda even tahunan sebagai bagian dari upaya untuk mengenalkan potensi pariwisata di Kabupaten Cianjur.

“Perkembangan pariwisata di tanah air begitu cepat. Kabupaten Cianjur yang merupakan salah satu daerah di Jawa Barat memiliki banyak kawasan wisata. Kalau potensi ini tidak segera digerakkan, maka akan berpengaruh juga terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata,” kata Nano ketika ditemui Jelajah Nusa, Senin (16/7/2018) di ruang kerjanya.

Menurut General Manager Lotus Hotel, Cianjur ini setiap tahunnya pemerintah selalu mentargetkan kenaikan PAD dari beberapa anggota PHRI. Sayangnya keinginan tersebut belum dibarengi dengan dukungan penuh.

“Selama ini, kami terbuka jika diminta saran dan pendapat. Pariwisata itu kan menjadi tanggung jawab bersama. Karenanya, kami berharap anggota kami yang merupakan stakeholders pariwisata bisa diajak duduk bersama jika pemerintah ingin mengembangkan potensi dari sektor pariwisata,” katanya.

Nano berpendapat, pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara parsial atau sepotong-sepotong. Tetapi harus systemik,berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak. Apakah itu pelaku pariwisata,pemerintah,masyarakat desa dan komunitas lainnya.

“Harus bergerak secara bersama-sama. Tidak bisa mengatakan,ini hanya menjadi tanggung jawab PHRI,misalnya.” lanjut Nano.

Ditambahkan, kalau di daerah lain sudah melangkah jauh dengan memiliki Generasi Pesona Indonesia (GenPI) untuk memperkenalkan pariwisata melalui “go digital”,Kabupaten Cianjur baru melangkah dalam pembentukan BPPD.

Seperti diketahui, GenPI adalah  komunitas yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia. GenPI merupakan pengejawantahan dari program promosi wisata “go digital” yang tengah gencar dilakukan oleh Kemenpar sebagai salah satu strategi pemasaran pariwisata Indonesia.

Foto:adhi

Anggota GenPi terdiri atas anak-anak (berjiwa) muda yang selama ini aktif melakukan promosi pariwisata melalui media sosial seperti blog, facebook, twitter, instagram, path, dan lain lain.

Karena fokus promosi dalam dunia digital maka anggota GenPi sering dijuluki “Laskar Digital Merah Putih”. Sosok itu sendiri menjelaskan arti lain GeNPI sebagai Gerakan Nusantara (untuk) Pariwisata Indonesia.

Diakui Nano banyak objek pariwisata di Cianjur yang baru sebatas memenuhi buklet atau brosur. Tetapi belum menjangkau lebih jauh,bagaimana potensi ini bisa dikemas dalam even skala besar,baik untuk kepentingan menarik wisatawan mancanegara maupun domestik.

“Tapi kami menyakini, dengan kehadiran Bupati sekarang yang berjiwa muda dengan spirit membangun yang luar biasa,mimpi menjadikan Cianjur salah satu tujuan wisata favorit hanya persoalan waktu saja. Persoalanya, sejauh mana instansi terkait bisa dengan cepat men-direct program pak Bupati ini,” tutupnya.

Dengan luas wilayah lebih kurang 350.240 hektar,32 kecamatan dan 344 desa, Kabupaten Cianjur menyimpan banyak objek wisata. Diantaranya, Istana Kepresidenan Cipanas,Situs Megalitikum Gunung Padang,Taman Bunga Nusantara,Taman Rekreasi Kota Bunga,Kebun Raya Cibodas,Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,Wana Wisata Mandalangan Wangi,Danau Situ Jangari,The Jhon’s Cianjur Aquatic Resort,Pantai Apra,Pantai Jayanti,Pokland.

Untuk wisata belanja ada,Batik Cianjur,Tauco Cianjur,Beras Pandan Wangi,Geo,Manisan Cianjur,Roti Tan Keng Cu,Sate Maranggi,Lotek,Lontong Sinar,RM Kulit Sunda Rasa dan Bubur Ayam Cianjur.

(adh)