Gebyar Seni Banyuwangi Tampil Di Ekuitas Bandung

Para penari Gandrung akan tampil dalam acara halal bi halal Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) Kota Bandung di STIE Ekuitas, Bandung, Minggu (15/7). Foto:IG

JELAJAH NUSA – Masyarakat Banyuwangi yang tergabung dalam Ikatan Warga Banyuwangi (Ikawangi) Kota Bandung menggelar halal bi halal di STIE Ekuitas, Bandung, Minggu (15/7). Dalam acara itu, Gebyar Seni Banyuwangi akan disajikan.

Ketua Ikawangi Slamet Suprapto mengatakan, keberadaan masyarakat Banyuwangi di Kota Bandung jumlahnya sangat banyak. Mereka sudah membaur dan hidup rukun dengan warga Kota Kembang.

Dia menyebutkan, saat ini warga asli Banyuwangi di Kota Bandung berjumlah 300 lebih. Angka tersebut diprediksi mencapai ribuan jika digabungkan seluruh Jawa Barat.

“Mereka dari berbagai profesi. Harapannya, selalu menjalin tali silahturahmi serta bisa berbaur dengan masyarakat di mana pun mereka tinggal,” jelas Slamet, Jumat (13/7).

Dalam halal bi halal nanti, sejumlah kesenian Banyuwangi sudah disiapkan. Seperti Tari Gandrung, Tari Jaran Goyang, Tari Sorote Lintang. Hingga, lagu-lagu Kuntulan khas Banyuwangi.

“Tujuannya untuk menumbuhkan dan melestarikan seni budaya Banyuwangi. Terutama untuk meningkatkan rasa memiliki dan mencintai budaya dan tradisi asli Banyuwangi,” ujarnya.

Slamet mengatakan, sebenarnya warga Banyuwangi kerap membuat kegiatan silahturahmi. Namun, umumnya berskala kecil. Khusus untuk halal bil halal, kata dia, tercatat merupakan kali ketiga digelar.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan mengatakan, Kemenpar mendukung kegiatan Ikawangi. Yang menjadi dasar pemikiran, Kota Banyuwangi sudah berhasil mengembangkan kota sebagai tujuan pariwisata. Bagi dia, Kota Bandung sudah selayaknya meniru konsep pariwisata yang ada di Banyuwangi.

Terlepas dari itu, Wawan memuji keberadaan masyarakat asli Banyuwangi di Kota Bandung. Sebab, selama ini masyarakat Kota Banyuwangi memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Apalagi, sekelas Menteri Pariwisata pun biasanya hadir dalam acara ini.

“Ini kan sangat positif dan harus menjadi contoh masyarakat Kota Bandung,” ujar dia.

Untuk itu, dirinya mengajak agar seluruh masyarakat Kota Bandung bisa berkolaborasi dalam menciptakan pembangunan di Bandung. Mengingat saat ini Kota Bandung sedang gencar-gencarnya melaksanakan pembangunan berbasis masyarakat.

“Nah, kalau masyarakat Banyuwangi yang tinggal di Bandung saya pikir bisa ikut berpartisipasi dalam mengembangkan Bandung sebagai Kota Pariwisata,” tandas Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang juga asli Banyuwangi ikut angkat suara. Menurutnya, hubungan antar warga itu jauh lebih kuat dan dahsyat dibandingkan hubungan bisnis.

“Silaturahim perantau setahun sekali dan bertepatan dengan momentum halal bihalal. Ini sarana yang baik untuk memperkuat jalinan hubungan personal atau hubungan antar warga untuk memajukan daerah,” kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menilai Banyuwangi kini sudah cukup berkembang. Namun masih perlu sumbangan pemikiran bagi masyarakat. Khususnya, masyarakat Banyuwangi yang juga ada di luar daerah atau pun yang saat ini tinggal di luar negeri.

“Saya gembira dengan perkembangan yang ada. Tentu masih ada kekurangan, itu pasti. Nah itu ayo diperbaiki dan dibantu bersama-sama,” ujar Menpar Arief Yahya yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Banyuwangi.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya