Lewat Nasi Pincuk Pemkot Madiun Pecahkan Rekor MURI
JELAJAH NUSA – Sebuah pencapaian gemilang berhasil diraih Pemerintah Kota Madiun tahun ini yakni dengan memecahkan rekor dunia menyajikan nasi pecel sebanyak 16.825 pincuk.
Rekor tersebut didapat pada perayaan satu abad Kota Madiun, Jumat ( 22/6/2018) pagi. Rekor ini sekaligus menumbangkan rekor sebelumnya yang dipegang Pemerintah Kabupaten Blitar.
“Pemerintah Kota Madiun membuat rekor MURI dan rekor dunia baru menumbangkan rekor sebelumnya yang dipegang Kabupaten Bliitar,” kata Manajer Eksekutif MURI,Sri Widayati saat menyerahkan piagam rekor MURI kepada Walikota Mediun,Sugeng Rismayanto,kemarin.
Sebelumnya Kabupaten Blitar memecahkan rekor dengan menyajikan 14.000-an nasi pecel pincuk. Dan saat ini rekor itu dipecahkan Kota Madiun dengan menyajikan 16.825 pincuk nasi pecel.
Pemecahan Rekor MURI penyajian nasi pecel dipadati ribuan warga yang sudah membanjiri Jalan Pahlawan Kota Madiun. Tak hanya orang dewasa, pelajar yang masih menikmati liburan sekolah berbondong-bondong mendatangi Kantor Walikota Madiun untuk menikmati sarapan sepincuk nasi pecel.
Tak hanya penyajian terbanyak nasi pecel, kata Widayati, sebelumnya Pemkot Madiun sudah menorehkan prestasi lain yang mengukir rekor MURI.
Prestasi itu antara lain pembuatan rangkaian sambel pecel terbanyak dan pembuatan madu mongso terbanyak. Widayati menyebutkan sebelum memecahkan rekor dunia baru penyajian nasi pecel sebanyak 16.825, beberapa tahun sebelumnya Pemkot Madiun pernah menyajikan terbanyak 9.000-an.
Namun rekor itu selanjutnya dilampaui kabupaten Kabupaten Blitar.
“Dan hari ini Kota Madiun kembali menumbangkan rekor yang dibuat Kabupaten Blitar dan membuat rekor baru,” kata Widayati.
Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto kepada wartawan mengatakan pemecahan rekor MURI dan dunia agar bisa menginspirasi generasi milenial.
Pasalnya nasi pecel merupakan salah satu ikon Kota Madiun yang bisa meningkatkan perekonomian warga. “Nasi pecel bisa meningkatkan daya saing ekonomi Kota Madiun dengan kearifan lokal,” kata Sugeng.
Nasi pecel sebagai ikon Kota Madiun, jelas Sugeng, bisa mendatangkan wisatawan domestik dan asing yang ingin menikmati kuliner pecel khas Kota Madiun. Kondisi itu tentunya berdampak pada pendapatan warga dan daerah.
(adh/kom)