Ilham Habibie: Jabar Menjadi Barometer Keorganisasian Nasional
JELAJAH NUSA- Dalam mengelolah sebuah organisasi Provinsi Jawa Barat dinilai paling produktif dan aktif. Oleh sebab itu provinsi yang berpenduduk 43 juta lebih ini menjadi barometer nasional dalam hal keorganisasian.
“Berdasarkan pengalaman saya, dimana saya beberapa kali ikut dalam organisasi, organisasi yang paling aktif,inovatif dan produktif ya di Jawa Barat ini,” demikian disampaikan Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Akbar Habibie, Jumat petang (7/6/2018), saat mengukuhkan kepengurusan ISMI Jawa Barat periode 2018-2023 di Aula Barat Gedung Sate Kota Bandung.
Menurut Ilham, ISMI tak akan kemana-mana sebelum ada di Jawa Barat. Pembentukan pengurus ISMI Jabar juga mengalami masa cukup panjang sehingga akhirnya berhasil dikukuhkan pada tahun ini. Dengan telah dibentuknya ISMI Jawa Barat diharapkan bisa memperkokoh kewirausahaan di kawasan ini.
“Kita ketahui bersama universitas-universitas terbaik Indonesia sebagian besar ada di Jawa Barat. Jadi kombinasi industri yang kuat dengan akademisi yang kuat pula, menjadi modal sekaligus resep kesuksesan membangun ekonom umat,” lanjut Ilham.
Ilham juga menekankan pentingnya menanamkan “sapta” ISMI yakni teknologi,inovasi dan kewirausahaan atau dalam ISMI sering disebut sebagai program nasional Teknosa.
“Ini menjadi penting mengingat dunia sudah bergeser pada megatren yang maha dahsyat. Diantaranya urbanisasi yang melaju begitu cepat. Adanya perubahan pola ekonomi dunia dari segi kekuatan yakni Amerika dan Cina,” jelasnya.
Belum lagi terjadinya perubahan iklim dan kelangkaan sumberdaya alam yang semakin lama terus menyusut. Begitu pun dengan demografi, dimana terjadi pergeseran perubahan sosial masyarakat.
“ISMI Jabar kedepan harus pula menangkap adanya generasi milenial yang lahir pada kurun waktu tahun 81-an. Dimana pola pandang,gaya hidup,pendidikan dan harapan jauh sangat berbeda dengan generasi X,” pesan Ilham.
Setelah melalui proses yang panjang, Agung Suryamal Sutrisno akhirnya dikukuhkan sebagai Ketua ISMI Jabar Periode 2018-2023. Selain Agung-yang juga Kedua Kadin Jabar ini, ada belasan orang lainnya yang mengisi beberapa pos keorganisasi di ISMI, termasuk Hermanie Soewarma yang menduduki Ketua Bidang Kepariwisataan.
Kemudian untuk Dewan Pertimbangan ada Herman Muchtar (Ketua PHRI) dan sederetan tokoh-tokoh Jawa Barat lainnya.
Agung dalam sambutannya mengemukakan bahwa dirinya cukup lama mempertimbangkan untuk menerima amanah memimpin ISMI Jawa Barat. Utamanya, dengan arus opini sebagian orang yang men-degrasi umat Islam dengan stigma yang tidak pas.
“Saya harus meredam anggapan yang tidak pas ini sehingga saya pun bertekad melalui ISMI Jawa Barat untuk membangun ekonomi keumatan,” katanya.
Sebetulnya organisasi kewirausahaan seperti ISMI ini juga sudah berjalan di umat lain. Dengan konsep yang sama yakni ingin memajukan perekonomian nasional.
“Beberapa waktu lalu saya di undang oleh organisasi saudagar Katolik. Jadi saya pikir tumbuhnya organisasi-organisasi kewirausahaan ini sangat baik dalam menghadapi tantangan global dimasa yang akan datang,” kata Agung.
Agung juga tak lupa memberikan apresiasi kepada Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Kartiwa sebagai pejabat pemerintah yang terus mendorong dunia usaha di Jabar.
Ia menilai, Iwa Karniwa sebagai sosok ASN yang produktif, dimana pembangunan-pembangunan di Jabar bisa terealisasi karena bantuan dan dorongan darinya.
“Sekda Jabar Iwa Karniwa yang terus mendorong dunia usaha di Jabar, banyak proyek yang mangkrak sekarang bisa terealisasi karena Pak Iwa. Dia pejabat yang bekerja 24 jam,” puji Agung.
Dilain pihak, Sekda Iwa mengucapkan selamat atas dilantiknya ISMI Jawa Barat. Ia berharap dengan kepengurusan yang gemuk ini ISMI Jabar bisa memberikan kontribusi dalam perekonomian Jawa Barat.
(adh)