Basarnas Mataram Siaga Di Destinasi Wisata

Basarnas Kantor SAR Mataram saat melakukan evakuasi wisatawan asal Perancis Nicolas (39) di perairan Gili Panggang Sekotong Lombok Barat beberapa waktu lalu. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram menyiagakan personel di destinasi wisata Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat yang akan ramai dikunjungi warga untuk merayakan “Lebaran Topat” pada H+7 Lebaran 2018.

“Kami memperluas wilayah pemantauan ke destinasi wisata. Kalau sebelum Lebaran, fokus di pelabuhan dan bandara,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya di Lombok Barat, Rabu.

Ia menyebutkan beberapa lokasi wisata yang menjadi tempat pemantauan, di antaranya kawasan wisata Senggigi dan Pantai Induk di Kabupaten Lombok Barat, sepanjang pantai di Kota Mataram, serta Pantai Gili Lampu, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Seluruh destinasi wisata pantai tersebut sudah ramai dikunjungi wisatawan sejak dua hari setelah Lebaran dan puncaknya saat perayaan “Lebaran Topat” yang jatuh pada 22 Juni 2018.

“Lebaran Topat” adalah tradisi yang dilaksanakan masyarakat Sasak (etnis Lombok) seminggu setelah Idul Fitri. “Lebaran Topat” pada dasarnya suatu “lebaran kecil” setelah umat muslim selesai menunaikan puasa sunnah bulan Syawal, yaitu puasa selama enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri.

“Masyarakat di Pulau Lombok, biasanya memanfaatkan momen tersebut (‘Lebaran Topat’, red.) untuk berekreasi bersama keluarga maupun teman. Tujuan utamanya adalah destinasi wisata pantai,” ujar Sidakakarya.

Ia menjelaskan personel yang siaga di destinasi wisata pada libur Lebaran juga dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan korban.

Berbagai jenis peralatan operasional disiagakan, seperti truk personel, rescue D-Max, ATV, jet sky, perahu karet, peralatan komunikasi, truk amphibius, dan sepeda motor trail KLX.

“Kesiapsiagaan peralatan juga merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan guna menunjang tugas pokok kita, khususnya dalam siaga khusus angkutan Lebaran,” ujarnya.

Terkait dengan pemantauan di pelabuhan dan bandara, Sidakarya mengatakan kegiatan tersebut terus dilakukan hingga H+10 Lebaran 2018.

Pemantauan yang dilakukan di Pulau Lombok, tersebar di Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat, Pelabuhan Kayangan Kabupaten Lombok Timur, Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara, dan Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah.

Untuk pemantauan di wilayah Pulau Sumbawa, tersebar di Pelabuhan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat, Pelabuhan Badas, dan Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III di Kabupaten Sumbawa, dan Bandara Bandara M. Salahudin Bima di Kabupaten Bima.

Dari hasil pemantauan di posko terpadu, arus balik di seluruh pelabuhan dan bandara sudah mulai meningkat sejak H+2 dan diperkirakan mengalami lonjakan pada H+6 Lebaran 2018.

“Penumpang yang lebih besar kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Kami akan melaksanakan siaga Lebaran hingga 24 Juni 2018 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya,” kata Sidakarya.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya