Taman Indonesia Kaya Selesai Agustus
JELAJAH NUSA – Progres pembangunan Taman Indonesia Kaya di bekas Taman Keluarga Berencana Semarang sebagai ruang budaya terbuka yang dibangun Djarum Foundation sudah mencapai 80 persen.
“Progresnya sudah 80 persen karena bertepatan bulan puasa dan Lebaran, target pembukaannya dari Juli mundur jadi akhir Agustus 2018,” kata Program Director Bhakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian di Semarang, Senin malam (21/5/2018).
Hal tersebut diungkapkannya saat Silaturahim Bersama Seniman dan Media Kota Semarang, sekaligus pengenalan Taman Indonesia Kaya yang dihadiri Garin Nugroho, Butet Kertaradjasa, dan Maudy Koesnaedi.
Renitasari menjelaskan Taman Indonesia Kaya akan menjadi panggung terbuka budaya sebagaimana Galeri Indonesia Kaya di Jakarta, untuk memfasilitasi para seniman lokal di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
“Sama seperti di Galeri Indonesia Kaya yang bisa menjadi panggung gratis, baik bagi seniman maupun penonton. Hanya saja, setiap Sabtu-Minggu kami isi dengan kelompok yang kami kurasi,” katanya.
Menurut dia, Djarum Foundation selama ini mengakurasi beberapa kelompok seniman untuk tampil bergiliran di Galeri Indonesia Kaya, seperti kelompok seniman yang dikelola Garin, Butet, dan Maudy.
Jadi, kata dia, secara perdana para seniman dan komunitas akan diberi waktu untuk tampil setiap enam bulan sekali, kemudian diintensifkan satu bulan sekali, dan jika animonya besar bisa sampai 1-2 minggu sekali.
“Panggung budaya ini menjadi tempat beproses seniman-seniman dan komunitas kreatif untuk bisa tampil, seperti di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta agar bisa ke panggung-panggung besar,” katanya.
Panggung terbuka yang disiapkan terbagi atas dua, kata dia, yakni panggung yang menghadap ke SMA Negeri 1 Semarang berkapasitas 400 orang dan panggung yang menghadap Kantor Gubernur Jateng berkapasitas 1.000 penonton.
Taman Indonesia Kaya, kata dia, dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai ruang “make up” dan ruang ganti.
Tersedia juga panggung terbuka dengan kapasitas lebih dari 1.000 orang, hingga fasilitas bagi kalangan difabel.
“Siapa pun bisa tampil di sini, baik seniman maupun komunitas. Ajukan saja proposal untuk tampil. Setelah kami bangun, Taman Indonesia Kaya akan kami hibahkan kepada Pemerintah Kota Semarang,” ungkapnya.
(adh/ant)