Sleman Creative Space Segera Dibuka Untuk Umum

Desain bangunan “Sleman Creative Space” ini dirancang khusus oleh anggota Jogja creative Society. Pada tampilan depan unsur sirap, salah satu elemen desain untuk mengangkat nuansa lokal dan secara visual mirip sisik salak. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pariwisata bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Jogja Creative Society dan Sleman Creative Comunity akan membuka pintu “Sleman Creative Space” di Taman Kuliner Condongcatur, 5 Mei 2018.

“Bangunan ‘Sleman Creative Space’ yang berada di Taman Kuliner Condongcatur ini merupakan tempat yang terbuka bagi seluruh komunitas dan industri kreatif untuk berkreasi dan berjejaring,” kata Ketua Sleman Creative Community Susilo Dwi Murwanto, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (01/05/2018)

Upacara pembukaan pintu “Sleman Creative Space” ini akan ditandai dengan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk yang dimulai pukul 21.00 WIB dengan lakon Pandawa Syukur yang akan dibawakan oleh Ki Dalang Mara Wasis Perosayun Putra dari Pajangan, Pandowoharjo, Sleman.

Menurut dia, desain bagunan “Sleman Creative Space” dirancang khusus oleh anggota Jogja creative Society. Pada tampilan depan unsur sirap, salah satu elemen desain untuk mengangkat nuansa lokal dan secara visual mirip sisik salak.

“Lalu ditambah bambu dalam desain fasad bangunan karena Sleman memiliki banyak jenis bambu endemik. Bentuk sirap disusun dari bambu endemik dari Sleman. Kabupaten Sleman memiliki potensi buah salak dan bambu yang telah dikenal luas,” katanya.

Ia mengatakan, lahirnya “Sleman Creative Space” ini bermula dari inisiasi Jogja Creative Society (JCS) yang biasa membantu pihak pemerintah dalam mengembangkan industri kreatif.

“JCS membantu Pemkab Sleman dalam Penilaian Mandiri Kota Kreatif Kabupaten Indonesia (PMK3I) untuk memilah dan memilih potensi seni untuk dijadikan unggulan,” katanya.

Susilo mengatakan dari tiga potensi di Sleman, yang diajukan hanya satu terpilih, yakni sektor film animasi dan video. Pemilihan sektor tersebut telah melalui pengkajian yang cukup panjang.

“Hal tersebut disebabkan karena kekuatan film Indonesia banyak di Sleman. Di Kabupaten Sleman terdapat 16 studio animasi yang terus berkarya dan memiliki proyek. Ada banyak sekolah maupun empat perguruan tinggi di Sleman yang memiliki jurusan multimedia atau broadcast seperti MMTC, Poliseni, AMIKOM hingga AKRB,” katanya.

Ia mengatakan, mengacu pada data BPS pada 2016, PDB ekonomi kreatif di Indonesia semakin mendekati 1.000 triliun (Rp922,58 triliun) dengan besaran kontribusi sebesar 7,44 persen dari keseluruhan PDB Indonesia.

“Sektor ekonomi kreatif ini menyerap 14,28 persen tenaga kerja dan menyumbang devisa sebesar USD 19,9 milyar Dollar Amerika Serikat dari ekspor sektor ekonomi kreatif. Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman menyumbang 1,19 persen asal utama ekspor sektor ekonomi kreatif pada 2016,” katanya.

Bagi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, kata dia, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 16,12 persen terhadap total perekonomian selama 2016.

“Melalui acara pembukaan pintu ‘Sleman Creative Space’ ini, diharapkan komunitas dan industri kreatif di Kabupaten Sleman dapat terwadahi dan meningkatkan perannya dalam pembangunan di Kabupaten Sleman,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan bahwa Sleman adalah gudangnya orang kreatif. Banyak industri kreatif yang telah berkembang dan berkontribusi bagi Sleman.

“Terkait hal itu, Dinas Pariwisata Sleman akan terus mendukung pengembangan industri kreatif bersama dengan dinas terkait lainnya dan stakeholder yang ada. Dengan dibukanya Sleman Creative Space semoga kreatifitas masyarakat Sleman lebih dapat terwadahi dan semakin meneguhkan Sleman sebagai salah satu destinasi wisata kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya