Kopi Petani Pasirwangi Garut Diminati Mancanegara

Selain menerobos pasar domestik, kopi petani merek D’Arffi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, banyak diminati penikmat kopi dari mancangara seperti Amerika. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Kopi yang diproduksi petani merek D’Arffi di Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, banyak diminati penikmat kopi dari mancangara, selain mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional.

“Kopi bubuk siap seduh yang kami jual sudah banyak yang ke luar (mancanegara),” kata Aries Sontani petani kopi asal Kecamatan Pasirwangi, Garut, Minggu (27/05/2018).

Ia menuturkan, kopi yang diproduksinya diberi merek D’Arffi itu sementara baru memenuhi pesanan secara individu dari penikmat kopi asal Amerika, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Pengiriman kopi ke luar negeri itu, kata dia, berlangsung selama satu tahun atau sudah terkirim sebanyak 50 kilogram dengan cara dipaket menggunakan jasa pengiriman.

“Sementara yang pesan ini baru individu, untuk konsumsi sendiri, bukan perusahaan atau kafe,” katanya.

Ia berharap, ke depannya pengiriman kopi dari petani Garut ke luar negeri itu dapat dilakukan secara besar-besaran melalui lembaga eksportir di Indonesia.

Selama ini, kata dia, berdasarkan peraturan yang ada hanya dapat ekspor bahan mentah kopi, termasuk kopi dari Garut pengirimannya digabung dengan kopi dari berbagai daerah di Aceh.

“Sekarang ini kopi dari Garut digabung di Medan, di Aceh baru ke luar negeri, untuk kopi dari Jawa Barat ini katanya untuk penambah rasa nikmat kopi,” katanya.

Aries Sontani petani kopi asal Kecamatan Pasirwangi, Garut, ini merasa bangga karena kopi miliknya yang diberi mereka D’Arffi bisa masuk pasar dunia. Foto:IG

Ia menyampaikan, kopi produksi petani di Pasirwangi, Garut, salah satu daerah yang memenuhi kebutuhan pasar nasional yang setiap bulannya mengirim sebanyak 100 kilogram kopi.

Kopi jenis arabika tersebut, kata dia, banyak dijual di kafe-kafe, restoran atau kedai kopi di berbagai daerah di Indonesia.

“Hampir semua daerah dikirim kopi produk kami, kebanyakan untuk di kafe-kafe,” katanya.

Sementara itu, Aries telah menekuni usaha kopi sejak tahun 2000, kemudian mulai melakukan pembenihan dan penanggulangan produktivitas kopi sejak 2005.

Selama ini Aries telah mampu mengelola lahan kopi seluas 500 hektare di Kecamatan Pasirwangi dengan jumlah orang yang saat ini terlibat dalam pengelolaan kopi sebanyak dua ribuan orang.

“Saya juga akan terus berupaya agar masyarakat di daerah saya dapat konsisten menanam kopi, karena saat ini bisnis kopi sangat menguntungkan bagi petani,” katanya.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya