Bogor Genah Tumaninah Jadi Tema HJB KE-536

Tugu Kujang yang berdiri teguh di Jalan Pajajaran ini menjadi saksi keberadaan Kota Bogor sebagai peninggalan Dayeuh Pakuan,Prabu Siliwangi. Foto: IG

JELAJAH NUSA – Peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-536 akan berlangsung dalam suasana tenang, nyaman dan aman sesuai dengan logo HJB yang diterbitkan Pemerintah Kota Bogor.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Jumat (11/5/2018) mengatakan Bogor Genah Tumaninah menjadi tema utama dari logo HJB ke-536.

“Logo ini menjelaskan kondisi terkini Kota Bogor di tahun 2018 ini,” kata Ade.

HJB jatuh setiap 3 Juni, saat ini Bogor memasuki usia ke-536 tahun. Peringatan HJB tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan suasa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

Kondisi inilah yang melatarbelakangi lahirnya Bogor Genah Tumaninah sebagai logo resmi HJB 2018. Genah Tumaninah menjadi tema memiliki filosofi Bogor yang aman, dan kondusif.

Genah memiliki makna Kota Bogor dalam kondisi apapun tetap aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sedangkan Tumaninah diartikan memberikan kenyamanan bagi siapapun yang tinggal di Kota Bogor.

“Logo ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi semua dalam kondisi apapun dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Terdapat tiga unsur penting dalam Logo HJB ke-536 yakni gunung, Kujang (senjata tradisional Sunda) yang dinaungi dua kelopak menyerupai daun dengan warna-warni.

Ketiga unsur ini lanjut Ade, memiliki arti, seperti Kujang sebagai senjata khas Jawa Barat melambangkan kekuatan, dan Gunung Salak sebagai latar belakang Kota Bogor, serta daun warna-warni yang melambangkan keberagaman masyarakat mulai dari ras, suku, agama dan lainnya.

“Perbedaan yang ada di Kota Bogor suatu keniscayaan, tetapi juga anugerah yang harus dijunjung bersama-sama, telebih di tahun politik ini,” kata Ade.

Logo HJB ke-536 merupakan satu tema besar yang masih berkaitan dengan tema HJB tahun-tahun sebelumnya, kata Herry Karnadi selaku Ketua HJB.

Herry mengatakan tahun 2016 lalu HJB mengangkat tema Sahate yang berarti sehati. Tahun ini pun secara garis besar menggambatkan kebersakaan dan keharmonisan masyarakat Kota Bogor.

“Keberagaman dalam Bogor tergambar dari daun yang berwarna-warni itu,” katanya.

HJB merupakan perhelatan tahunan yang digelar Pemerintah Kota Bogor, berbagai kegiatan digelar, mulai dari kesenian, festival, dan budaya seperti Heularan, pawai obor, hingga kunjungan ke Istana Bogor bagi masyarakat secara gratis.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya