Tarian Dayak Dalam Gala Dinner Travel Mart STP Bandung
JELAJAH NUSA – Gala Dinner Travel Mart Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STP Bandung) yang berlangsung Selasa malam (24/4/2018) di GH Universal Hotel Jl Setiabudi cukup meriah. Beberapa tamu undangan yang hadir tidak saja disuguhkan berbagai menu makanan spesial,tetapi juga menikmati pertunjukan kesenian daerah.
Salah satu yang ditampilkan adalah atraksi tari Dayak. Tarian ini sering disebut juga Kancet Ledo,sebuah tarian tradisional dari suku Dayak Kenyah yang berasal dari Baram – Sarawak, Kalimantan Utara (Kaltara). Tarian ini mewakili kelembutan seorang gadis, bagaikan ayunan padi ketika angin berhembus.
Sementara sang pria dengan baju kebesarannya berusaha untuk memperebutkan sang gadis melalui sebuah pertarungan sengit. Mandau dan supit adalah senjata mematikan. Bagi masyarakat Dayak supit sering digunakan untuk berburu. Dengan sekali tiup dari jarak jauh, objek sasaran dalam sekejap bisa jatuh.
Kesenian inilah yang membuat para undangan di Gala Dinner terpukau. Sesekali teriakan dari sang menari seakan membawa nun jauh di pedalaman Kalimantan Utara. Ruangan hening karena alunan alat musik tradisional yang ditiup diiringin gemulai tarian yang dibawakan seorang gadis Dayak
Hadir dalam acara ini Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar,Direktur LSU KBP Hermanie Soewarma,Ketua Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansjah,para buyer,seller dan undangan lainnya.
General Manager GH Universal Hotel Bandung Cita Hepiningtias mengemukakan untuk acara Gala Dinner Travel Mart STP Bandung kali ini memang disiapkan dengan lebih family sehingga undangan yang hadir pun merasa seperti di rumah sendiri.
“Kita siapkan berbagai menu spesial kepada undangan yang hadir. Acara Gala Dinner ini kan juga sekalian ajang silaturahmi, jadi harus lebih santai,” kata wanita cantik yang juga pengurus IHGMA Chater Jabar Barat ini.
Travel Mart STP Bandung yang rencananya akan dibuka pagi ini, Rabu (25/4/2018) adalah sebuah forum untuk mempertemukan seller dari berbagai destinasi pariwisata di Indonesia serta buyer baik dari dalam maupun luar negeri guna membangun kerjasama bisnis di bidang pariwisata.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu Industri Pariwisata Indonesia memperkenalkan destinasi baru yang berpotensi.
Selain itu juga sebagai bentuk kontribusi Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung bersama dengan para pelaku perjalanan maupun stakeholder industry pariwisata, dalam mendukung program pemerintah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang serta pergerakan wisatawan domestik pada tahun 2019.
(adh)