“Rindu Baitullah” Angkat Kisah Inspiratif Untuk Berhaji
JELAJAH NUSA – Satu lagi kisah nyata dan menginsipirasi masyarakat untuk selalu berniat dan semangat bisa menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekkah diangkat dalam film layar lebar berjudul “Rindu Baitullah”.
Film karya sutradara Chep Irman Idris dan diproduseri Nur Anwar Amin tersebut direncanakan tayang di bioskup pada 18 April 2018.
Produser Nur Anwar Amin dalam peluncuran film “Rindu Baitullah” di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu mengatakan, film produksi perdananya tersebut terinsipirasi dari kisah nyata Hana, anak seorang buruh cuci yang memiliki tekad besar untuk menunaikan ibadah haji meskipun secara ekonomi tidak mampu.
“Kekurangannya tidak membuat dia menciutkan semangat untuk mendatangi Baitullah. Ketika Allah sudah menghendaki kita untuk ke rumah-Nya maka selalu akan ada jalan,” kata lelaki yang juga seorang ustadz itu.
Nur Anwar yang juga ikut berperan di “Rindu Baitullah” sebagai Adjie Nung itu menyebutkan, seluruh pemain dalam film tersebut bukan artis papan atas sebaliknya justru tokoh masyarakat biasa bahkan pemeran tokoh utama Hana dimainkan Hanna Syalsabilla sosok asli yang kisahnya menginsipirasi.
Selain itu, juga didukung KH Nurul Anwar (putra Pahlawan Nasional asal Bekasi KH Noer Alie), bahkan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Menurut Nur Anwar, pemilihan penggunaan tokoh-tokoh asli dalam film tersebut untuk tidak menghilangkan keotentikan cerita yang diangkat karena 90 persen merupakan kisah nyata.
“Rindu Baitullah” mengambil lokasi pengambilan gambar juga di tempat-tempat asli kejadian, misalnya rumah KH Nurul Anwar (berperan sebagai Abuya), juga di Masjid Istiqlal Jakarta dengan masa produksi 1,5 bulan.
Meskipun demikian, Anwar menyatakan, bahwa film tersebut bukan film dokumenter namun film cerita yang bisa dinikmati masyarakat.
Amin Idris salah satu pemain “Rindu Baitullah” mengungkapkan, film tersebut merupakan ekspresi suara hati setiap muslim yang selalu merindukan Baitullah dan ingin menuju ke sana.
“Dengan menonton film ini kerinduan (terhadap Baitullah) ini sedikit terobati,” ujar mantan wartawan tersebut.
Sedangkan KH Nurul Anwar menyatakan, awalnya film yang diproduksi pada 9 bulan lalu tersebut rencananya hanya untuk konsumsi jemaah haji, namun ternyata sambutan khalayak sangat positif dan meminta ditayangkan di gedung bioskup.
Menyinggung target jumlah penonton, Nur Anwar menyatakan, film ini akan menyasar bioskup di Jawa Barat dan diharapkan sedikitnya mampu meraup 500 ribu penonton.
Setelah “Rindu Baitullah”, lanjutnya, pihaknya telah menyiapkan film keduanya yang masih berkisah tentang ibadah haji berjudul “Haji Kecil” yang rencannya ditayangkan mulai Idul Adha 2018.
(adh/ant)