Pasar Korsel Disasar Wonderful Indonesia

Candi Borobudur masih menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Foto:IG

JELAJAH NUSA – Kementerian Pariwisata tidak henti-hentinya menggali potensi wisatawan. Selagi ada ceruk pasar yang bisa dibidik maka pergerakan pun dilakukan.  Salah satunya adalah menyasar pasar Korea Selatan memiliki potensi besar untuk urusan wisatawan.

Kali ini, rangkaian sales mission dipersiapkan. Yaitu mulai 24 April. Dua kota besar Korea Selatan, Seoul dan Busan, menjadi bidikan utamanya.

“Pasar Korea Selatan ini cukup menjanjikan untuk terus dieksplorasi. Untuk itu Wonderful Indonesia akan menggelar sales mission khususnya wisata sejarah dan religi di Indonesia. Sales mission kali ini akan memparkan potensi pariwisata Indonesia kepada 50 buyer ditiap-tiap kota,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Nia Niscaya, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Vinsensius Jemadu, Kamis (19/4) lalu.

Didorongnya wisata sejarah dan religi bukan tanpa sebab. Indonesia memiliki potensi destinasi sejarah dan religi yang sangat besar.

Bahkan banyak diantaranya menjadi situs warisan dunia. Oleh karena itu, sales mission kali ini menghadirkan narasumber anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah dan Religi, Tradisi, Seni, dan Budaya, Tendi Nuralam.

“Kita punya Candi Borobudur, Candi Prambanan yang telah diakui dunia. Belum lagi peninggalan-peninggalan kerajaan Nusantara serta peninggalan kolonial yang tersebar luas diseluruh Indonesia. Ini potensi besar yang akan kita bawa pada sales mission kali ini. Begitu juga maskapai nasional kita, Garuda Indonesia, akan kita bawa serta,” ujar Nia.

Bukan hanya itu saja. Paket Hot Deals di Bintan dan Batam pun ikut diperkenalkan. Tujuannya jelas untuk memberikan pilihan destinasi lain di Indonesia. Koordinator Pemasaran Hot Deals Wonderful Indonesia, Christina Evelien Nuni Besinga diplot sebagai narasumbernya.

“Sales mission ini juga bertujuan mempromosikan destinasi lain di Indonesia. Selama ini wisatawan Korea hanya terkonsentrasi di Bali dan Lombok. Dengan diperkenalkannya destinasi lain tentu semakin memberikan pilihan bagi wisatawan Korea. Imbasnya meningkatnya kunjungan wisatawan Korea ke Indonesia,” ucap Nia.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Vinsensius Jemadu mengatakan, Korea Selatan tahun ini menjadi salah satu market utama pariwisata Indonesia. Jumlah kunjungan mereka selalu positif.

Pada 2017, sebanyak 356.115 wisatawan Korea Selatan telah berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini naik 12,33% dari tahun 2016.

“Pasar Korean Selatan selalu menarik. Grafiknya terus naik setiap tahun. Kami memang serius untuk terus menggarap pasar potensial ini. Dengan sales mission ini diharapkan semakin memberikan efek positif bagi pariwisata Indonesia,” ujar pria yang biasa di sapa VJ itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga setuju pasar Korea Selatan harus dioptimalkan. Target 17 juta wisman pada 2019 bukan angka yang mustahil jika dibarengi dengan kerja keras semua pihak. Apalagi poros udara Korea-Indonesia sudah terbuka lebar.

“Selain Bali dan Lombok, Manado juga telah menjafi salah satu incaran wisatawan Korea. Dengan promosi yang baik tentunya daerah lain pun akan merasakan imbasnya juga. Apalagi yang ditawarkan juga ada paket hot deals kawasan Bintan dan Batam. Kalau destinasi saya sudah tidak ragu lagi. Begitu juga soal harga, kita pasti menang,” ujar Menpar Arief Yahya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya