Menhub Ingin Naik LRT Jadi “Lifestyle” Palembang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menekan tombol sirine menandai penerimaan dua train set LRT di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat (20/4/2018). Foto:IG

JELAJAH NUSA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan agar penggunaan moda transportasi kereta api ringan atau light rail transit (LRT) menjadi gaya hidup baru masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pada acara penerimaan dua train set LRT di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat (20/4/2018), Menhub Budi Karya Sumadi memuji kedatangan LRT tersebut dari PT INKA di Madiun, Jawa Timur.

Kota Palembang menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki moda transportasi LRT.

“Kami pemerintah pusat dan daerah ingin sekali LRT menjadi ‘lifestyle’ baru bagi masyarakat Palembang, dan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam hal angkutan massal,” kata Menhub.

Setelah tiba di Pelabuham Boom Baru, kedua train set masing-masing terdiri dari tiga kereta, akan terus dilakukan pengujian, baik uji statis, dinamis hingga uji beban dan diharapkan selesai pada awal Juli nanti.

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) mencoba gerbing LRT yang baru tiba di Palembang, Sumatatera Selatan,Jumat (20/4/2018). Foto:IG

Menhub Budi Karya menambahkan salah satu strategi untuk mendorong masyarakat Palembang menggunakan LRT adalah tarif yang terjangkau.

“Kami berikan suatu tarif seringan mungkin, sehingga warga Palembang bisa menggunakan LRT tidak hanya ‘weekend’ tetapi juga keseharian,” ujarnya lagi.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, mengatakan tarif yang dipatok berkisar Rp5.000 per orang, ini dinilai sesuai dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam mengakses angkutan massal.

“Kalau kita melakukan pergerakan itu ada dua, pertama adalah waktu, kedua adalah biaya. Masyarakat bisa memilih mana waktu yang paling singkat, mana yang paling murah,” kata Zulfikri.

Salah satu staiusn pemberhentian LRT Palembang yang sedang dikebut pembangunannya. Foto:IG

Ia menambahkan pada tahap awal operasi, tarif LRT untuk dalam kota (commuter) berkisar Rp5.000, sedangkan rute sampai Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II berkisar Rp20.000.

Tarif tersebut berlaku sementara karena pada pengoperasian awal LRT ini masih mendapat bantuan subsidi public service obligation (PSO) dari Kementerian Perhubungan.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan LRT bukan sekadar penunjang transportasi untuk mengangkut atlet dan rombongan dari Bandara ke Jakabaring, namun juga sebagai solusi kemacetan.

Lintasan LRT Palembang Zona 5 yang menjadi salah satu spot foto di Kota Palembang. Foto:IG

“LRT juga solusi kemacetan karena berdasarkan studi kami, Palembang akan macet total pada 2020. Oleh karena itu dilaksanakan sekarang transportasi massal,” kata Alex.

Ada pun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, di Pelabuhan Boom Baru, Jumat (20/4), membuka selubung rangkaian kereta LRT.

Kegiatan tersebut menandakan penerimaan dua train set (rangkaian) kereta api ringan atau LRT untuk Kota Palembang yang diproduksi PT INKA.

(adh/ant)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya