Pemkab Pangandaran Dukung Masyarakat Kelola Objek Wisata Secara Mandiri

Objek wisata Batu Lumpang di Desa Parakanmanggu, Kecamatan Paringgi ini tengah dikelolah secara mandiri oleh warga desa. Foto: JN

JELAJAH NUSA – Guna membangkitkan daya tarik wisata domestik maupun mancanegara, Pemerintah Kabupaten Pangandaran,Jawa Barat terus memberikan pembinaan kepada para pelaku industri wisata lokal. Terlebih saat ini, pemerintah setempat telah melakukan panataan kawasan wisata Pangandaran, yaitu dengan merelokasi pedagang kaki lima.

Kepala Dinas Parisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk pengembangan kawasan wisata. Salah satunya relokasi para pedagang di tempat yang lebih layak.
“Kita sudah lakukan penataan dengan melakukan relokasi pedagang kaki lima atau ‘tenda biru’. Jadi pedagang ini dimartabatkan di tempat yang layak. Salah satunya untuk kuliner ditempatkan di kampung yang baru, yaitu Kampung Turis,” kata Undang, Jumat (2/3/2018).

Kawasan objek wsiata Batu Lumpang kini menjadi alternatif wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran. Foto:JN

Undang mengatakan, masyarakat Pangandaran telah sadar diri untuk memelihara tempat yang memiliki potensi menarik wisatawan. Oleh karenanya pembinaan terhadap masyarakat tentang wisata akan terus dilakukan.
Salah satu tempat yang masih merintis dan dikelola oleh warga setempat adalah Batu Lumpang di Desa Parakanmanggu, Kecamatan Paringgi.
Undang mengatakan, lokasi wisata alam tersebut hingga kini masih dilkelola oleh warga setempat. Diharapkan ke depan pengelolaannya akan semakin profesional.

Ada spot selfie di kawasan Batu Lumpang dengan pemandangan yang mengesankan. Foto:JN

“Pada akhirnya pariwisata bukan hanya tentang reribusi saja, tapi masyarakat lokal juga bisa usaha dan jadi peluang perkerjaan. Masyarakat sudah sadar sendiri, objek wisata yang berpotensi menarik wisatawan, oleh mereka ditata dan dirawat. Jadi wisatawan bisa menikmati banyak objek wisata,” ucap dia.

“Pemerintah dalam hal ini sebagai fasilitator dalam APBD. Ada anggaran pelestarian dan menggelar kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kualitas objek wisata,” ucap Undang menandaskan.
(Indra S Karnaen)
Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya